5 Fakta Dibalik Topeng Bali
Bali merupakan salah satu daerah Indonesia yang kaya akan tradisi dan kesenian yang unik. Salah satunya adalah topeng Bali yang merupakan salah satu kesenian Bali. Ada banyak sekali fakta dibalik topeng Bali yang kerap digunakan sebagai pertunjukkan teater.
Tak hanya diaggap sebagai kesenian, keberadaan topeng Bali kerap dikaitkan dengan seni pertunjukkan, khususnya seni tari yang digabung dengan teater. Secara garis besar, jenis topeng yang digunakan dibedakan menjadi dua, yakni topeng sakral untuk upacara adat dan topeng hiasan yang biasa digunakan untuk pertunjukkan.
Sejarah dan Fakta Dibalik Topeng Bali
Keberadaan topeng Bali sudah ada sejak zaman Hindu (pra sejarah). Tepatnya topeng Bali sudah ada sejak zaman pemerintahan Raja Jaya Pangus pada abad X. Hal ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Blantih 1059 Masehi yang mengungkap jika topeng sudah ada dan banyak digunakan sebagai pertunjukkan.
Seni topeng kerap dijumpai pada masyarakat yang menganut paham animisme dan dinamisme. Topeng Bali bukan hanya hiburan rakyat belaka, lebih dari itu kesenian ini memiliki maknanya tersendiri.
Umumnya pertunjukka topeng Bali berisi dengan pengetahuan lokal yang biasanya berasal dari cerita dan sejarah legenda Indonesia. Atau bisa juga menceritakan tentang keluarga kerajaan yang diadegankan dalam pertunjukkan.
Tari topeng Bali bisa disaksikan pada hari-hari tertentu saja. Biasanya pertunjukkan tarian ini kerap dipentaskan di desa Ketewel Gianyar tepat pada hari Raya Pagerwesi. Biasanya ada juga pertunjukkan tari topeng Betara atau Brutuk yang dipentaskan di Desa Trunyan Kintamani.
5 Fakta Dibalik Topeng Bali
Pada masanya, topeng kerap digunakan sebagai bahan untuk ritual dan upacara seperti upacara menurunkan hujan, menolak bala, dan menyembuhkan penyakit. Selain itu masih ada beberapa fakta lain mengenai topeng Bali yang menarik untuk dibahas. Berikut 5 fakta dibalik topeng Bali.
1. Topeng sebagai Sarana Utama
Sesuai dengan namanya, tarian ini menggunakan topeng sebagai sarana utama. Topeng digunakan untuk mementaskan sendratari serta aneka tarian. Dan jenis topeng yang digunakan dalam pertunjukkan akan disesuaikan dengan tokoh yang akan diperankan dalam pertunjukkan.
Ada penari yang memakai topeng menutup seluruh muka dan ada juga yang menggunakan topeng hanya setengah muka dari dahi hingga rahang. Biasanya untuk tokoh yang menggunakan topeng setengah tidak akan melakukan dialog langsung, melainkan akan menggunakan dialog bahasa Kawi dan Bali.
2. Banyak Jenis Topeng
Fakta dibalik topeng Bali adalah menggunakan topeng dengan banyak jenis. Penggunaan topeng dikelompokkan berdasar strata sosial tokoh yang akan ditampilkan.
Ada beberapa jenis topeng yang kerap digunakan, yaitu topeng keras yang digambarkan sebagai sosok petarung. Topeng ratu untuk tokoh para bangsawan, dan topeng bondres yang digunakan untuk peran rakyat biasa.
Selain itu masih ada beberapa jenis topeng khusus yang digambar dengan bentuk khusus. Misalnya topeng telek, topeng jauk, dan topeng calonarang yang dibentuk dengan buruk rupa, memiliki taring, dan mata membelalak yang kerap digunakan sebagai peran tokoh jahat.
3. Memiliki Makna Mendalam
Penggunaan topeng dalam pertunjukan kesenian topeng Bali memiliki fungsi sebagai identitas dan karakter sebuah tokoh yang dilakoni. Makna dari topeng ini tentunya berbedabeda, tergantung dari jenis topeng, drama, ritual hingga upacara yang dilakukan sebelum pertunjukkan dimulai.
Alih-alih memakain riasan tebal, penari Bali menggunakan topeng sebagai sarana utama dalam memerankan tokoh yang akan dimainkan.
4. Lebih dari Hiburan
Fakta dibalik topeng Bali berikutnya bahwa keberadaan acara ini bukan hanya sekadar hiburan semata. Lebih dari itu, topeng-topeng yang digunakan tak hanya untuk hiburan semata, melainkan untuk menampilkan nilai-nilai budaya Bali. Entah itu secara kultur, religi, atau historis.
Selain itu penggunaan topeng dalam kesenian ini juga berfungsi untuk mempertegas sejarah dan tradisi Bali yang saat ini masih terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat.
5. Banyak Jenis Dramatari
Tak hanya topeng, jenis dramatari yang ditampilkan juga ada banyak jenisnya. Terdapat tiga jenis dramatari yaitu, Pajegan yang digunakan untuk upacara keagamaan dan hanya boleh dilakukan oleh satu penari saja. Uniknya, penari Pajegan harus memiliki tingkat spritual tinggi agar tarian yang ditampilkan mampu memberikan pencerahan bagi penonton.
Kedua ada dramatari Panca yang ditampilkan oleh lima penari. Dan terakhir dramatari Prembon yang merupakan kombinasi antara dramatari Arja, Bondres dan Panca.
Itulah tadi 5 fakta dibalik topeng Bali, salah satu tradisi dan pertunjukan kesenian dari Indonesia yang wajib dilestarikan.
