Arti Mimpi Ketindihan, Benarkah diganggu Mahluk Halus - Payana Dewa
Notifikasi

Loading…

Arti Mimpi Ketindihan, Benarkah diganggu Mahluk Halus



Sebagian masyarakat di Indonesia masih mempercayai bahwa mimpi tidur berhubungan dengan hal-hal mistis.

Hampir setiap orang pernah mengalami mimpi kiamat setidaknya sekali atau dua kali dalam hidup mereka. Mimpi tentang tertidur ini bisa terjadi pada pria atau wanita.

Mimpi tentang menginap dapat berlangsung dari detik ke menit.

Menariknya, ketika mimpi penderitaan terjadi, seseorang sering mengalami halusinasi seperti melihat bentuk atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur.

 Jadi orang sering menghubungkan penyebab kurang tidur dengan gangguan hantu

Tak heran, menurut dunia kedokteran, depresi diabaikan dan fenomena depresi tidak dikaitkan dengan hal-hal mistis.

Mitos itu akan segera dibantah karena para ilmuwan telah menemukan senyawa di otak yang memicu depresi.

Di sisi lain, dari segi medis, insomnia adalah kondisi saat seseorang akan tidur atau bangun kemudian merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit digerakkan, dan sulit menangis.

Tanda dan gejala ketimpangan yang dirasakan saat mimpi adalah ketidakmampuan menggerakkan tubuh saat tidur atau terjaga, berlangsung beberapa detik atau menit.

Sadar terjaga tetapi tidak dapat berbicara selama depresi, mengakibatkan halusinasi dan sensasi yang memicu kecemasan

Ada juga yang mengalami tekanan dada dan kesulitan bernapas. Rasanya seperti kematian sudah dekat.

Sebuah studi di University of Toronto menemukan bahwa kelumpuhan tidur disebabkan oleh perubahan kimiawi di otak.

Perubahan ini menyebabkan saraf yang menggerakkan tubuh menjadi lumpuh sementara.

Ada 2 senyawa yang terlibat dalam melumpuhkan saraf ini, yaitu glisin dan GABA (gamma-aminobutyric acid). Saat tidur memasuki fase REM (rapid eye movement), keduanya bergantian menempati neurotransmitter dan menghentikan komunikasi saraf, seperti dilansir dari Live Science.

Mekanisme pastinya belum diketahui, namun yang pasti keberadaan kedua senyawa ini terbukti dapat menyebabkan kelumpuhan jika tiba-tiba terbangun di tengah malam.

Jadi bukan karena dipaku oleh pikiran, karena kelumpuhan terjadi di otak, bukan di anggota tubuh.

Fase REM umumnya terjadi ketika tidur malam mencapai tanda ke-90 dan kemudian berlangsung hampir sepanjang malam.

Pada tahap ini, otak sangat aktif sehingga dapat menimbulkan mimpi, membuat orang berbicara dalam tidurnya, atau bahkan berjalan dan berhubungan seks tanpa disadari.

Dalam kelumpuhan tidur, aktivitas otak sebenarnya tetap tinggi selama fase REM. Namun, otot-otot tubuh yang membutuhkan gerakan sadar tidak dapat menanggapi perintah dari otak karena jalur komunikasi melalui saraf untuk sementara dilumpuhkan selama terlibat dengan senyawa pemicu jepitan.

Ilmuwan berharap temuan ini dapat membantu mengatasi berbagai gangguan tidur yang terjadi selama fase REM atau dikenal dengan istilah REM Behavior Disorder.

Gangguan ini termasuk sulit tidur, tidur atau berbicara saat tidur, dan berjalan saat tidur.

1. Tuliskan pola tidur

Lacak pola tidur Anda selama beberapa minggu. Cara ini akan membantu untuk mengetahui penyebab mimpi tidur. Setelah mengetahui penyebab tidur berlebihan, kita bisa menghindari pemicunya.

2. Istirahat yang cukup

Jika penyebab mimpi kurang tidur adalah karena kelelahan, usahakan untuk lebih banyak istirahat. Kurang tidur tidak boleh dianggap remeh.

Jika menyebabkan kelumpuhan tidur atau depresi, berarti kondisinya sudah parah.

3. Tidur yang cukup

Penilaian diri segera dan kebutuhan tidur yang tidak mencukupi. Cobalah untuk tidur 8-10 jam pada waktu yang sama setiap malam.Jika Anda sering mengalami serangan, ada baiknya Anda mencatat pola tidur selama beberapa minggu.

Perbaiki pola tidur, hindari stres, jaga pola hidup sehat dengan olahraga teratur, dan hindari alkohol agar tubuh dapat beristirahat dengan optimal untuk menghindari kurang tidur.

4. Ubah posisi tidurPenyebab mimpi kurang tidur lainnya juga bisa terjadi pada orang yang tidur telentang (telungkup dan hampir tertidur atau dalam keadaan hampir terbangun dari tidur).

Oleh karena itu, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan tidur ini.

5. Konsultasikan dengan spesialis tidur

Jika mimisan saat tidur disertai gejala lain, penanganan mimik harus segera ke dokter spesialis tidur atau laboratorium tidur untuk evaluasi lebih lanjut.

Biasanya, dokter akan menanyakan kapan mulai memar dan sudah berapa lama. Catatan membuat bantuan ketika mengunjungi dokter.

Post a Comment