Ibu, Kenapa Tangan dan Kakiku Seperti Ini? Jerit Adik yang Menahan Rasa Sakit - Payana Dewa
Notifikasi

Loading…

Ibu, Kenapa Tangan dan Kakiku Seperti Ini? Jerit Adik yang Menahan Rasa Sakit

 “Ibu, kenapa kaki dan tanganku begini?” - Saiful, 8 

Ibu, Kenapa Tangan dan Kakiku Seperti Ini? Jerit Adik yang Menahan Rasa Sakit

Saiful adalah anak buruh serabutan yang kini menderita penyakit yang belum terdiagnosa. Penyakit yang ia derita membuat jari di kaki dan tangannya menempel satu sama lain, bahkan ada jarinya yang lepas dari tanganya.

Ia juga mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya, bahkan hingga wajah. Luka itu terasa perih dan panas, hingga membuatnya mengerang kesakitan setiap malam. Bahkan kulitnya semakin lama semakin kemerahan. 

Ibu, Kenapa Tangan dan Kakiku Seperti Ini? Jerit Adik yang Menahan Rasa Sakit

Selain itu, tubuh Saiful juga kurus, terlihat dari kaki dan tangannya yang tinggal tulang. 

Penyakit yang ia derita hingga kini masih belum diketahui, sang ayah tak mampu untuk memeriksakannya ke dokter hingga selesai. Sebelumnya, ia pernah dibawah ke dokter, namun pemeriksaannya harus terhenti karena mereka tak lagi punya biaya. 

Ibu, Kenapa Tangan dan Kakiku Seperti Ini? Jerit Adik yang Menahan Rasa Sakit

Satu-satunya penyakit yang diketahui adalah, Saiful menderita Specific Developmental disorder of motor function, yang merupakan gangguan perkembangan pada anak, khususnya pada koordinasi motoriknya. 

Penghasilan ayah Saiful sekitar Rp20.000 per harinya. Namun selama pandemi yang sudah lebih dari setahun ini, ia semakin sulit mendapatkan pekerjaan. 

“Bisa beli beras saja sudah bersyukur, kalo ada beras biasanya saya kasi ke anak-anak dulu. Saya dan istri nggak apa-apa kalo harus menahan lapar demi mereka”, ungkap ayah Saiful.

Ibu, Kenapa Tangan dan Kakiku Seperti Ini? Jerit Adik yang Menahan Rasa Sakit

Saiful memiliki kakak yang juga menderita kondisi yang sama. Kakaknya juga tak lagi memiliki jari tangan dan kaki, serta tubuhnya juga terlihat kurus. 

Bila anak-anak yang bermain di dekat rumahnya, Saiful hanya bisa melihat saja tanpa bisa bergabung dengan mereka. 

“Saiful tak pernah bilang ingin ikut bermain. Tapi saya tahu kalau dia sebenarnya ingin ikut bermain. Hanya saja dia malu dengan kondisinya. Saya juga sering mendengar anak-anak yang lain mengejek Saiful. Sedih rasanya, tapi saya tak bisa apa-apa untuk menyembuhkan anak saya”, tutur ibu Saiful. 

#OrangBaik, Saiful usianya masih 8 tahun, ia belum bisa mengerti tentang kondisinya. Yang ia tahu, ia merasakan sakit dan hanya bisa melihat jari jemarinya semakin lama semakin erat menempel satu sama lain.

Untuk itu, mari kita bantu Saiful agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat agar bisa sembuh. Anda bisa menyalurkan bantuanmu dengan cara donasi di Kita Bisa dengan buka link ini:https://kitabisa.com/campaign/bantusaifuluntuksembuh

Post a Comment