Notifikasi

Loading…

Kayu Sakti (Dadap) kenapa disebut sakti? Ini banyak alasanya!

 

Kayu Sakti (Dadap) kenapa disebut sakti? Ini banyak alasanya!

‘Don Kayu Sakti’ dan Modernisasi

(Edisi pertama Trilogi Pohon Dadap)

Dadap atau Cangkring atau Erytrina Variegata merupakan sejenis tanaman yang sangat berguna bagi masyarakat Bali, baik itu dalam bebantenan maupun sarana upacara keagamaan. 

Dalam bebantenan, daun dadap melambangkan keseimbangan Tri Hita Karana dan Rwa Bhineda yang berfungsi sebagai pembersih secara rohani. Daun dadap digunakan dalam perlengkapan Matepung Tawar juga dapat diartikan sebagai  ‘penawar’ dalam meruwat energi negatif menjadi positif sekala niskala.

Selain pemanfaatan daun, kayunya pun sering digunakan sebagai sarana pembangunan maupun yadnya seperti :

  • Bahan pembuatan Sanggah Turus Lumbung dengan pohon dapdap yang dipercayai sebagai taru sakti. Hal ini dikarenakan sifat kayu Dapdap yang ringan, efisien dan tahan lama.
  • Pada pembuatan Banten Prayascita yang biasanya ditancapi  Dapdap, berfungsi untuk menetralisir energi di dalam diri.
  • Pada jaman dulu tanaman Dadap biasanya sering dimanfaatkan sebagai pagar hidup dan atau tanaman peneduh di sekeliling rumah, atau ditanam di areal merajan dan natah (pekarangan) karena tanaman ini dipercaya sebagai penangkal aura-aura negatif. 
  • Dalam Usada Bali, daun dadap juga dipercaya sebagai obat penurun panas alternatif yang sangat sederhana. Itulah sebabnya mengapa dapdap disebut juga ‘Punyan Kayu Sakti’.
  • Secara ilmiah, tumbuhan yang memiliki tinggi rata-rata 15 meter ini ternyata dapat meningkatkan kesuburan tanah di sekelilingnya. Tanaman Dadap dapat menangkal aura negatif dikarenakan perakarannya dapat bersimbiosis dengan bakteri Bradyrhizobium di dalam tanah untuk mengikat nitrogen serta mampu menetralisir udara dari patogen/bakteri, selain itu tanaman ini juga dapat digunakan untuk memberantas serangga. Dalam dunia medis, daun dapdap juga memiliki berbagai khasiat sepeti;
  • Jus dari daun dadap dicampur dengan madu digunakan untuk membunuh cacing pita, cacing gelang dalam tubuh. 
  • Jus daun dadap bermanfaat untuk merangsang ASI pada ibu menyusui.
  • Ramuan jus daun dadap penurun panas tubuh, untuk anak dan dewasa.
  • Meminum jus daun dadap dapat memperlancar menstruasi dan gangguan yang disebabkannya. 
  • Jus daun dadap juga dapat digunakan untuk menyembuhkan luka dalam tubuh, termasuk radang tenggorokan.
  • Tapal daun yang masih hangat dapat dioleskan untuk mengurangi nyeri sendi dan rematik. 
  • Ramuan kulit kayu digunakan sebagai obat pencahar, diuretik dan ekspektoran. 
  • Tanaman dadap digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat penenang syaraf, kolikrium, opthalmia, anti-asma, antiepileptik, antiseptik dan zat astringen. 

Kulit kayu digunakan untuk menurunkan demam, penyakit hati/lever. Daun Dadap atau ‘Kayu Sakti’ juga  memiliki kandungan protein yang tinggi membuatnya layak dikomsumsi sebagai olahan ‘Jukut’ serta ramuan tradisional lainnya.

Secara umum tradisi menanam tanaman di pekarangan merupakan tradisi yang patut dilestarikan sebagai wujud nyata melawan global warming. Walau penduduk Bali berkembang pesat kita bisa lihat lahan lahan kosong di perumahan ditanami tanaman hias dengan berbagai metode penanaman. 

Setujukah Anda budaya menanam tanaman perlu di getok tularkan kepada generasi kita.

Post a Comment