Notifikasi

Loading…

Pengayam Ayaman Bali: Kesenian dan Keterampilan dalam Pertarungan Tradisional

Keindahan Bali menjadi tempat dimana kamu bisa menyaksikan keelokan dalam setiap kesenian yang ada di Pulau Dewata tersebut. Kesenian menjadi persembahan yang memukau dan tak tertandingi dalam setiap gerakan, bunyi bahkan visual yang dihasilkannya sehingga menciptakan keindahan terdalam dengan penuh makna yang mendasar. Hal ini menjadikan Bali surganya pecinta seni dan budaya.

Bali menyajikan kesenian yang penuh akan makna dan keindahan dalam setiap pelaksanaan dan gerakannya. Salah satu kesenian Bali yang penuh akan keterampilan yang memukau adalah Pengayam Ayaman. Kesenian dan keterampilan di uji dalam Pengayam Ayaman di Bali. Tradisi dengan nama yang unik bukan? Untuk itu, simak lebih lanjut pembahasan ini!

Mengenal Lebih Dekat Pengayam Ayaman Bali

Pengayam Ayaman Bali

Istilah “Pengayam Ayaman” dipakai oleh masyarakat Bali meujuk pada keseluruhan tradisi dan pertarungan ayam di Bali. Pengayam Ayaman ini sudah dikenal sejak zaman dahulu dan ikut dalam tradisi upacara keagamaan di Bali. Ayam yang kalah akan menjadi persembahan bagi Dewa untuk terhindar dari suatu musibah keburukan untuk masyarakat Bali.

Pengayam Ayaman yang ada di Bali lebih mencakup kepada semua aspek tradisional dan kultural dari kegiatan pertarungan ayam. Sehingga, Pengayam Ayaman Bali merupakan sebuah perayaan dan pertunjukan keberanian, keahlian bahkan dedikasi yang akan terus melekat pada setiap pertarungan ayam.

Seiring berkembangnya zaman, Pengayam Ayaman di Bali menghadapi tantangan kontemporer. Hal ini dikarenakan bahwa dalam Pengayam Ayaman Bali ini memiliki kekerasan terhadap hewan. Begitu banyak kontroversi yang hadir membuat sedikit perubahan dalam tradisi sabung ayam di Bali.

Dengan demikian, banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah agar tetap mempertahankan nilai-nilai yang ada dalam setiap Sabung Ayam maupun Pengayam Ayaman di Bali dengan mempertimbangkan tantangan kontemporer. Sehingga lahirlah sebuah transformasi tradisi.

Transformasi tradisi dari Pengayam Ayaman di Bali yaitu bersifat simbolis dengan fokus pada aspek pertujukan dan keindahan Pengayam Ayaman tanpa membawa unsur-unsur kekerasan pada hewan. Hal ini nantinya akan merespon kekhawatiran akan kesejahteraan hewan terutama ayam.

Keberadaan Sabung Ayam dan Pengayam Ayaman di Bali

Sabung Ayam yang ada di Bali menjadi tradisi yang diwariskan secara turun temurun, mulai dari acara keagamaan, kepercayaan spiritual, hiburan masyarakat hingga menjadi tradisi yang bisa menarik perhatian dunia akan keelokan kesenian yang ada di dalamnya.

Sabung ayam atau yang lebih dikenal dengan “Tajen” ini merupakan sebuah bentuk kesenian dan hiburan tradisional yang mencerminkan keberanian dan kekuatan. Sabung ayam menjadi kesenian tradisional yang melibatkan keagamaan dan adat istiadat yang diatu dalam sebuah pertunjukan.

Sabung ayam atau pertarungan antara dua ayam memiliki makna yang begitu mendalam. Masyarakat Bali mempercayai bahwa ayam dianggap sebagai nilai spiritual dan dikaitkan dengan kepercayaan Hindu-Bali. Sehingga Sabung ayam bukan hanya sekedar pertunjukan fisik melainkan juga elemen spiritual yang mendalam.

Sabung Ayam bermakna pada upacara keagamaan yang berkaitan dengan Buthayajna dimana mmeberikan suatu korban suci kepada Bhuta dan Kala sebagai akibat dari ketidakharmonisan dari Bhuana Agung dan Buana Alit yaitu makhluk yang dapat mengganggu ketentraman kehidupan manusia. Hal inilah yang menjadikan Sabung Ayam dilaksanakan untuk menghindarikan manusia dari keburukan yang nantinya hadir dalam kehidupan.

Dalam hal ini, Sabung Ayam sangat berkaitan erat dengan Pengayam Ayaman yang ada di Bali. Jika Sabung ayam adalah aktivitas keseluruhan dalam pertarungan antar ayam maka, Pengayam Ayaman adalah keseluruhan tradisi dan aspek yang mengatur peran dan jalannya pertarungan dengan strategi dalam sebuah arena pertarungan. Oleh karena itu, kedua hal tersebut saling berkaitan dengan kesenian tradisional yang berubah menjadi hiburan pada saat sekarang ini.

Peran Pengayam dan Keterampilan Taktis

Tradisi dan kesenian Sabung ayam ini bukan hanya melibatkan pertarungan fisik antar ayam, melainkan juga peran penting yang ada pada sang pengayam. Pengayam merupakan seseorang yang ahli dalam memilih dan melatih ayam petarung serta mampu menyusun strategi dalam memenangkan pertarungan tersebut.

Pengayam perlu dalam memiliki pengetahuan mendalam mengenai karakteristik setiap ayam sehingga memungkinkan pengayam mampu menentukan sebuah taktik atau strategi yang bisa memaksimalkan potensi dari sang ayam tersebut. Pengayam akan menganggap bahwa ayam bukan hanya peserta dalam pertarungan melainkan mitra yang menyajikan sebuah pertunjukan yang penuh dengan makna.

Beberapa hal berikut yang bisa dijadikan oleh pengayam sebagai panduan untuk memenangkan pertarungan yaitu:

1. Jenis ayam

Ayam yang digunakan dalam sabung ayam perlu diperhatikan dalam bentuk bulu, kaki, jambul bahkan keturunannya. Jenis ayam yang tidak boleh ikut Sabung ayam yakni yang berjenis raja wilah dan camah.

2. Penamaan Ayam

Penamaan ayam seringkali berkaitan dengan ciri-ciri tertentu, salah satunya adalah melalui ciri-ciri fisik ayam yaitu bulu. Contoh penamaan ayam dari segi bulu adalah Kelawu yaitu ayam jago dengan bulu berwarna abu-abu atau Biying yaitu ayam jago dengan bulu berwarna merah.

3. Penetapan Waktu

Dalam melaksanakan Sabung ayam, ada beberapa ketentuan dalam penentapan waktunya yang dipercayai sebagai hari baik dalam pertarungan ayam, yakni Senin pahing, arah perjalanan yang tepat adalah dari rumah, menuju arena sabung ayam di arah utara dan selatan, maka perkiraannya adalah ayam yang akan menang adalah jenis wangkas, biying atau jenis lainnya sesua dengan aturan kuno yang disebut Lontar.

Post a Comment