7 Jenis Alat Musik Tradisional Gendang / Kendang Bali
Kendang, sebuah instrumen musik perkusi yang khas, telah menjadi bagian integral dari budaya musik tradisional Jawa dan Bali sejak zaman kuno. Jejak sejarah kendang dapat ditelusuri melalui berbagai prasasti dan dokumen kuno, yang memberikan gambaran tentang pentingnya instrumen ini dalam konteks kehidupan masyarakat pada masa lalu.
Dalam piagam Jawa Kuno yang berasal dari abad ke-9 Masehi, kendang telah disebutkan dengan istilah seperti "padahi" dan "muraba". Begitu pula dalam Prasasti Bebetin, sebuah artefak bersejarah dari Bali pada abad yang sama, kendang disebut sebagai "papadaha". Menelusuri perjalanan sejarah kendang, kita dapat melihat perkembangannya dari zaman ke zaman dan bagaimana instrumen ini menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Bali.
Asnawa, dalam penelitiannya, mengidentifikasi enam jenis kendang yang digunakan dalam karawitan Bali, antara lain kendang mebarung, kendang cedugan, kendang gupekan, kendang krumpungan, kendang nyalah, dan kendang angklung. Namun, penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh para akademisi menemukan adanya variasi dan kompleksitas yang lebih besar.
Penelitian yang lebih mendalam mengungkapkan bahwa sebenarnya terdapat sembilan jenis kendang / gendang yang digunakan dalam karawitan Bali. Beragam jenis ini mencakup kendang bedug, kendang cedugan, kendang centungan, kendang gupekan, kendang krumpungan, kendang penyalah, dan kendang angklung. Setiap jenis kendang memiliki karakteristiknya sendiri, baik dari segi ukuran maupun penggunaannya dalam konteks musik tradisional Bali.
Dalam memahami keberagaman kendang dalam karawitan Bali, kita dapat menggali lebih dalam akan pentingnya peran setiap jenis kendang dalam menyusun komposisi musik dan menghidupkan kembali warisan budaya yang kaya dan berharga ini. Dengan demikian, penelitian dan eksplorasi lebih lanjut tentang kendang tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang musik tradisional Bali, tetapi juga memperkaya apresiasi kita terhadap kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Bali.