Notifikasi

Loading…

Ragam Kepercayaan dan Mitos di Bali Ini Patut Dipelajari

Jika berbicara mengenai “Kepercayaan”, yang terbesit dibenak kamu tentunya agama-agama yang tersebar luas di Indonesia. Setiap wilayah yang ada di Indonesia, memiliki peran yang begitu penting akan keberagaman kepercayaan yang dimiliki serta menjadikan hal tersebut sebagai identitas lokal bagi suatu wilayah. Contohnya saja di Pulau Bali, kamu akan menemukan bahwa penyebaran agama Hindu yang paling mendominasi sebagian besar setiap sudut Bali. Meskipun begitu, di setiap wilayah Bali memiliki penyebaran agama lain yang dianut masyarakat.

Keberagaman yang dianut Bali inilah menjadikan ciri khas yang membuat siapa saja takjub akan kekayaan tradisi, spiritual, budaya, kesenian bahkan mitos-mitos yang berkembang dari generasi-ke generasi yang dipercayai sampai saat ini.

Mari simak lebih lanjut ragam kepercayaan dan mitos-mitos yang ada di Bali sehingga menjadikan Pulau Dewata ini menjadi pulau yang unik!

Ragam Kepercayaan dan Mitos di Bali Ini Patut Dipelajari

Keberagaman Kepercayaan di Bali

Meski agama Hindu telah menjadi identitas khas bagi Pulau Bali, tidak menutup kemungkinan bahwa agama lain juga turut berperan dalam menjaga keseimbangan sosial dan hidup sejahtera di Tanah Dewata ini.

Berikut beberapa kepercayaan yang ada di Pulau Bali dan menjadikan sebuah keanekaragaman yang begitu kaya dan memiliki keunikan tersendiri dalam menjalani kehidupan dan terus berdampingan satu sama lainnya.

1. Agama Hindu

Agama Hindu menjadi agama terbesar ketiga yang ada di Indonesia. Adapun agama hindu memiliki pengikut di Bali sekitar 86,70% sesuai catatan kementrian agama, jumlah ini menjadikan Hindu agama mayoritas di Bali. Hal ini akan menjadikan sebuah jati diri bagi masyarakat Bali.

Agama Hindu masuk ke Bali mulai abad ke-14 yang dibawa oleh orang-orang Majapahit sehingga menciptakan transformasi yang bersifat tradisional hingga ke modern. Hindu memiliki begitu banyak tradisi, budaya, kesenian bahkan ajaran yang dipegang teguh dan dijaga kesakralannya. Kamu akan menemukan begitu banyak pura yang berdiri dengan kokoh di wilayah Bali serta menemukan perayaan-perayaan Bali, misalnya Tabuh Rah, Makare-Kare, Piodalan dan sebagainya. Pelaksanaan tradisi ini sangat unik di balik makna yang disimpannya sesuai dengan kepercayaan umat Hindu di Bali.

2. Agama Islam

Meskipun agama Islam menjadi agama terbesar di Indonesia dalam penyebarannya, berbeda di Bali bahwa agama Islam memiliki pengikut sekitar 10,10% dari catatan Kementrian Agama. Sehingga menjadikan Islam urutan kedua terbesar di Bali.

Agama Islam masuk ke Bali sekitar abad ke-15 yang disebarkan melalui kerajaan Gelgel. Dalam perjalanan masuknya Islam di Bali memiliki banyak cara, mulai dari perdagangan, interaksi sosial bahkan adanya forum yang bernama Forum Pemerhati Sejarah Islam (SPSI) yag berkembang signifikan di Gelgel. Komunitas Muslim yang tersebar di beberapa wilayah yaitu di Gelgel, Klungkung, Jembrana, Tabanan, Bangli, Gianyar, Badung, Denpasar, dan Karangasem. Selain menjadi komunitas eksklusif, mereka melakukan interaksi dan bergaul secara sosial dengan masyarakat Hindu di sekitarnya.

3. Agama Kristen Protestan

Seperti yang kamu tau bahwa agama Kristen terbagi menjadi dua yaitu Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Jumlah pengikut agama Kristen Protestan sekitar 1,67% di Bali. Sedangkan Untuk Kristen Katolik sekitar 0,83%. Penduduk Bali mulai memeluk agama Kristen dimulai sejak tahun 1931. Masuknya agama Kristen tidak lepas dari peran Belanda. Salah satu contoh keberadaan agama Kristen di Bali ditandai dengan GKPB (Gereja Kristen Protestan di Bali) lahir pada tanggal 11 November 1931 dengan dibabtisnya 12 orang Bali menjadi orang Kristen di Tukad Yeh Poh, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali oleh Pendeta R.A. Jaffry. Berbekal surat izin dari PHB (Pemerintah Hindia Belanda).

4. Agama Budha

Pengikut agama Budha di Bali sekitar 0,68%. Catatan sejarah mencatat bahwa agama Budha diperkirakan masuk ke Bali pada abad ke 7 hingga 8 masehi. Bukti sejarah yang menandakan keberadaan Budha di Bali yaitu Stupa, candi, bahkan patng-patung Budha yang ditemukan di Kabupaten Gianyar, Karangasem, Buleleng dan Klungkung.

5. Agama Konghucu

Konghucu memiliki pengikut sekitar 0,01% di Bali. Meskipun persentasenya sedikit, Konghucu tetap menjalan kehidupan toleransi yang berdampingan dengan agama lainnya. Tidak ada rasa terkucilkan karena jumlah yang sedikit dibandingkan dengan agama lainnya. Konghucu masuk ke Bali sejak tahun 400 Masehi atau pada abad ke-4. Salah satu bukti Konghucu di Bali adalah peninggalan bangunan Konghucu atau yang dikenal dengan Klenteng sebagai tempat ibadah umat Konghucu. Salah satu klenteng terbesar di Bali yang  terkenal terletak di Jalan Bisma Denpasar yang menjadi jantung Kota Denpasar. Disini kamu bisa menyaksikan perayaan Imlek bagi umat Konghucu lho!

Mitos-Mitos yang Terkenal di Bali

Selain keberagaman kepercayaan yang ada di Pulau Bali dan menghadirkan pesonanya tersendiri, kamu juga akan mengetahui mitos-mitos yang beredar ditengah masyarakat Bali sehingga menciptakan identitas masyarakat Bali itu sendiri.

  • Mitos Gunung Batur yang dipercaya menyimpan kisah cinta antara Dewa Batur dan Dewi Danu yang disimbolkan dengan kesuburan dan kelimpahan pada alam.
  • Mitos diilarang menyentuh ayam yang sedang kejang atau mau mati. Ini dipercayai bisa menyebabkan penyakit sering gemetar saat melakukan sesuatu.
  • Mitos Calonarang yang dipercaya sebagai perkelahian antara kebaikan dan kejahatan antara Ratu Calonarang dan Mpu Bharadah
  • Mitos menyapu saat malam hari. Hal ini dipercayai bahwa akan membuat rezeki makin sulit atau jauh.
  • Mitos makan ditengah pintu. Hal ini dipercayai bisa menghalangi perjalanan para Dewa.
  • Mitos Ular Suci yang dipercaya bisa mengabulkan permohonan dan membawa sesajenan. Ular suci ini berada di Desa Beraban.
  • Mitos melintasi bawah jembatan, hal ini dipercaya bahwa akan membuat siapapun turun aau kurang kakan wibawa
  • Mitos memakan semangka dengan gula merah yang dipercaya dapat mengganggu percernaan
  • Mitos makan telur ayam dengan ikan laut, hal ini dipercaya akan membawa perilaku aneh kepada individu
  • Mitos keramas pada Kajeng (Jum’at) Kliwon, hal ini dipercayai bahwa rambut akan mudah rontok dan bisa disakiti oleh ilmu hitam yang dikenal dengan “Leak”
Post a Comment