Keris Tayuhan: Senjata Tradisional Simbol Kekuatan dan Sisi Magis Pulau Dewata
Bali memang tidak pernah bosan menunjukan eksistensinya ke mata dunia, dari bentangan alam yang eksotis, warisan budaya yang kaya hingga tak lupa seni tradisonal yang terus terjaga kelestariannya.
Dalam seni tradisional ini, yang paling menarik untuk dilihat adalah senjata-senjata tradisional yang dimiliki oleh Pulau Dewata ini. Senjata ini menjadi bagian yang terpenting bagi pulau Bali, bukan hanya sekedar artefak saja melainkan seni yang tak bisa dipisahkan dari pulau Bali ini.
Salah satu senjata tradisional yang memikat dan penuh pesona serta makna dari kebudayaan Bali adalah Keris Tayuhan. Keris Tayuhan ini bukan hanya sebagai senjata tradisional melainkan juga warisan yang harus dilestarikan keberadaannya.
Untuk itu, mari kita telusuri makna dan pesona keindahan yang ada di Keris Tayuhan serta menjadi simbol kekuatan bagi Pulau Dewata ini!
Mengenal Lebih Dekat dengan Keris Tayuhan Bali
Bagi masyarakat Bali, keris dianggap sebagai senjata yang identik dan manifestasi dengan para roh leluhur. Selain itu, keris dianggap sebagai senjata tradisional yang sangat sakral dan dijaga keberadaannya. Oleh karena itu, keris menjadi identitas dari pulau Bali.
Keris Tayuhan ini berasal dari budaya kerajaan kuno yaitu Kerajaan Majapahit. Keris Tayuhan membawa jejak tradisi seni ukir Majapahit yang menjadi ciri khas tertentu pada gaya ukir dan hiasan yang terdapat di dalamnya.
Keris Tayuhan ini berasal dari istilah Ilmu Tayuh yang berarti jenis ilmu yang bersifat kebatinan untuk mengetahui cocok atau tidaknya dengan keris tersebut. Ilmu Tayuh ini memiliki fungsi agar meningkatkan kepekaan seseorang supaya bisa menangkap kesan dan karakter dari sebuah keris sehingga nantinya bisa mengetahui kecocokan keris dengan pemiliknya. Intinya Keris Tayuhan ini dibuat untuk kesaktian bukan keindahan yang menjadi poin utamanya.
Keris Tayuhan memiliki fungsi tersendiri bagi pemiliknya yaitu sebagai penjaga sang pemilik dari bahaya yang akan mengancam keselamatan pemiliknya. Sehingga Keris Tayuhan ini sangat diperhatikan dari segi perawatan dan penyimpanannya. Biasanya Keris Tayuhan ini sering dibersihkan oleh masyarakat Bali setiap upacara tahun baru Nyepi dan upacacara keagamaan lainnya.
Sisi Magis dan Angker dari Keris Tayuhan Bali
Keris Tayuhan Bali ini dibuat dari besi dengan mengutamakan tuah daripada keindahan karena keris ini poin utamanya adalah kesaktian. Namun, meskipun tidak menjadi poin utama dari Keris Tayuhan ini akan keindahan, sang Empu (pembuat keris yang sudah berpengalaman) tetap ada menyertai faktor keindahan tersebut dari segi ukiran yang terdapat di keris ini.
Seperti yang kamu tahu, Keris Tayuhan ini menjadi keris yang menjaga sang pemilik dari marabahaya yang akan memberi petunjuk baik bergerak sendiri atau tidak untuk memperingatinya. Keris Tayuhan ini diyakini oleh masyarakat Bali memiliki energi spiritual yang ditanamkan melalui doa-doa khusus dari seorang Empu selama proses pembuatannya. Keris ini dipandang sebagai perisai spiritual.
Hal ini menjadikan keris ini memiliki kekuatan magis dan sisi angker. Oleh karena itu, Keris Tayuhan ini bukan keris yang bisa dipamerkan kepada orang lain namun, menjadi keris yang dijaga kesakralannya, biasanya ditempatkan di ruangan khusus dan terpisah dari keris lainnya.
Dalam mitologi Bali, Keris Tayuhan ini dipercaya memiliki keterkaitan khusus dengan alam gaib sehingga pemiliknya bisa berkomunikasi dengan roh nenek moyang atau leluhur tertentu. Selain itu, Keris Tayuhan ini dipercaya memiliki keinginan sendiri dan dapat menyebabkan malapetaka bagi pemilik dan orang lain jka tidak dihormati dan disimpan dengan baik.
Sisi magis dan angkernya Keris Tayuhan ini terdapat pada karakter keris dari proses pembuatan, bentuk, ukuran dan doa yang disematkan oleh sang Empu. Pembuatan Keris Tayuhan ini juga perlu diperhatikan hari pembuatan yang disesuaikan dengan hari tertentu. Selain itu, pemilihan bahan dan perapiannya juga perlu diperhatikan agar mencapai hasil maksimal.
Karakter sebuah keris dapat menjadi tidak sejalan dengan kepribadian pemiliknya. Misalnya, kepribadian peemilik yang cenderung mudah marah tidak cocok dengan karakter keris yang panas. Sedangkan keris dengan karakter yang dingin cocok dengan kepribadian pemilik yang keras dan tegas.
Selain itu, pembuatan keris dari sisi magis dan angkernya disesuaikan dengan karakter dan pekerjaan dari si pemilik keris. Misalnya, keris untuk kepemimpinan, tidak cocok dengan pemilik yang bekerja sebagai buruh atau petani karena energi yang dihasilkan tidak seimbang. Hal ini bisa disimpulkan bahwa setiap pembuatan keris harus sesuai dengan kepribadian dan energi yang dihasilkan oleh si pemilik keris sehingga keris bisa cocok dengan pemiliknya. Inilah yang menjadi sisi magis dan angkernya Keris Tayuhan yang menciptakan ikatan tak terlihat antara senjata dan jiwa yang dimilikinya.