Notifikasi

Loading…

Sejarah dan Ragam Peninggalan Leluhur di Pura Luhur Batukaru Bali

Pura memiliki kesakralannya tersendiri, serta memancarkan aura religius yang kental. Di tengah hamparan keindahan alam Bali, Pura Luhur Batukaru menonjol sebagai pusat persembahyangan yang teguh berdiri di lereng Gunung Barukaru. Ingin tahu lebih banyak tentang sejarah mendalam dan fasilitas-fasilitas yang memukau di dalamnya?

Mengulas Sejarah Keagungan Pura Luhur Batukaru

Sejarah Pura Luhur Batukaru seperti menyelami alur waktu kuno yang masih membeku dalam keheningan. Dibangun untuk pertama kalinya pada abad ke-11 oleh Raja Tabanan, Pura Luhur Batukaru memancarkan pesona spiritual yang tak tergoyahkan. Peninggalan bersejarah ini menjadi tempat persembahyangan yang memikat, merangkum cerita tentang kebijaksanaan leluhur dan keberkahan yang mengalir dalam ritual keagamaan.

Keindahan Alam dan Fasilitas di Pura Luhur Batukaru

Berada di lereng Gunung Barukaru, Pura Luhur Batukaru menawarkan pengalaman spiritual yang terjalin erat dengan keelokan alam sekitarnya. Menghiasinya adalah hutan tropis yang lebat dan udara yang segar, menciptakan atmosfer suci yang menyelimuti setiap pengunjung.

Di dalam kompleks pura ini, fasilitas yang disediakan mencakup ruang persembahyangan, tempat duduk yang nyaman, dan sarana lainnya yang mengakomodasi kebutuhan para peziarah. Keberadaan pedanda atau pemangku juga menjadi bagian tak terpisahkan, membimbing setiap langkah dalam perjalanan spiritual di Pura Luhur Batukaru.

Ritual dan Tradisi

Pura Luhur Batukaru bukan hanya sekadar bangunan suci, melainkan rumah bagi berbagai ritual dan tradisi yang masih hidup hingga kini. Persembahyangan rutin dan upacara-upacara khusus meramaikan kehidupan pura, menghadirkan suara kidung dan haruman dupa yang menyatu dengan alam sekitarnya.

Pulau Bali, terkenal dengan keindahan alam dan kearifan lokalnya, menyimpan sejumlah pura suci yang memikat hati para wisatawan dan peziarah. Salah satu yang penuh sejarah dan mistis adalah Pura Luhur Batukaru. Berlokasi di lereng selatan Gunung Batukaru, pura ini tidak hanya memanjakan mata dengan keindahan alam sekitar, tetapi juga mengajak kita meresapi kisah-kisah masa lalu yang terkandung di dalamnya.

Sejarah Pura Batukaru Secara Garis Besar

Pura Luhur Batukaru bukanlah pura biasa. Jauh sebelum pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Bali, peninggalan megalitik seperti menhir dan onggokan batu telah menciptakan jejak sejarah di lereng Gunung Batukaru. Beberapa peneliti lokal meyakini bahwa Pura Batukaru adalah salah satu pura langka di Bali yang berasal dari zaman megalitik, bukan dari pengaruh India seperti kebanyakan pura di pulau tersebut.

Peninggalan Arkeologis yang Menyimpan Misteri Bali Kuno

Arkeologis telah menemukan bukti-bukti sejarah di Pura Batukaru. Menhir, onggokan batu, arca, candi, hingga pusaka seperti tombak menjadi saksi bisu dari masa Bali Kuno, menceritakan keberlanjutan peradaban yang kaya akan spiritualitas. Sebuah penemuan menarik adalah adanya arca-arca kuno yang mencerminkan periode Bali Kuno sekitar abad X-XII.

Persembahan Spiritual dan Piodalan Tahunan

Pura Luhur Batukaru bukan hanya destinasi wisata, melainkan juga tempat persembahyangan dan ritual spiritual. Melalui upacara piodalan yang diselenggarakan setiap tahun, umat Hindu merayakan ulang tahun pura dengan kidung suci dan haruman dupa yang mengisi udara. Persembahan ini menciptakan atmosfer sakral dan mendalam, mengingatkan kita akan keberlanjutan keyakinan dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Mpu Kuturan dan Peninggalannya di Pura Batukaru

Sejarah Pura Batukaru tak lepas dari peran Mpu Kuturan, atau dikenal pula sebagai Mpu Rajakertha. Pura Batukaru menjadi bagian dari serangkaian pura yang dibangun oleh Mpu Kuturan, membawa konsep asal dari Majapahit di Jawa Timur. Penyempurnaan palinggih-palinggih dan bangunan suci di Bali, termasuk Pura Batukaru, mencerminkan warisan spiritual yang kaya dan mendalam.

Lokasi Pura Batukaru

Pura Batukaru terletak di Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Luas lahan pura mencapai 2.600 meter persegi, dengan hutan lindung yang melingkupi sisi utara, barat, dan selatan. Bagi mereka yang ingin menikmati kedamaian spiritual, perjalanan ke Pura Batukaru memberikan kesempatan untuk menyatu dengan alam dan merenungi kekayaan kearifan lokal.

Arkeolog Dr. R. Goris menemukan bahwa gaya arsitektur Pura Batukaru memiliki kesamaan dengan Pura Goa Gajah di Gianyar, Bali. Patung-patung yang mengeluarkan air dari pusarnya menjadi ciri khas, dengan perbedaan bahwa patung di Pura Batukaru berposisi duduk bersila. Gaya arsitektur ini menambahkan nuansa magis dan mistis di setiap sudut pura.

Peran Pura Batukaru dalam Kehidupan Masyarakat Bali

Pura Luhur Batukaru bukan hanya tempat persembahyangan, tetapi juga menjadi pusat aktivitas masyarakat sekitar. Dalam upacara keberhasilan bercocok tanam (subak), umat Hindu memohon keselamatan dan kemakmuran hidup. Pura Batukaru juga melibatkan diri dalam fungsi pertahanan dan keselamatan pemerintah dan negara, mencirikan setiap perubahan kepemimpinan dengan posisi lingga yang mengarah pada Pelinggih Ageng Pura Luhur Besikalung.

Pura Luhur Batukaru bukan sekadar tempat beribadah; ini adalah perjalanan menelusuri warisan dan mistisisme Bali Kuno. Dari menhir megalitik hingga piodalan tahunan, Pura Batukaru menjadi saksi perkembangan spiritual dan budaya yang tak terlupakan. Sebuah perjalanan ke Pura Batukaru adalah lebih dari sekadar destinasi wisata; ini adalah pengalaman meresapi kebijaksanaan lama dan kekuatan mistis yang tersemat dalam batu-batu dan tradisi-tradisi yang hidup di lereng Gunung Batukaru.

Post a Comment