Notifikasi

Loading…

Mengenal Sejarah Bali Kuno: Jejak Warisan Prasejarah Pulau Dewata

Sejarah Bali kuno sebagai jejak warisan prasejarah Pulau Dewata. Kerajaan Bali adalah kerajaan tertua dengan corak Buddha yang ada di Pulau Dewata, Bali. Dalam perkembangannya, kerajaan Bali tentunya memiliki sejarah panjang, terbukti dengan banyaknya peninggalan yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Bali memiliki sejarah prasejarah yang cukup panjang, bahkan berdasarkan bukti arkeologis pulau Dewata sudah berpenghuni sejak 2000 sebelum Masehi. Bahkan arkeologis juga menemukan banyak gua yang mengungkap mengenai kehidupan masyarakat Bali kuno.

Mengenal Sejarah Bali Kuno

Sejarah Bali Kuno: Jejak Warisan Prasejarah Pulau Dewata

Kerajaan Bali kuno berdiri sejak abad ke -10. Awal mulanya kerajaan Bali dibawah pimpinan Dinasti Warmadewa, dan agama yang berkembang pada saat itu adalah agama Buddha. Selang beberapa tahun, agama Hindu masuk dan banyak dianut oleh warga setempat.

Dulu pusat kerajaan terletak di Bali, Bedulu Gianyar. Pusat kerajaan Bali ini dekat dengan Pulau Jawa bagian Timur. Pada abad ke-10 ini masyarakat Bali memiliki kehidupan sosial dan ekonomi yang cukup makmur.

Masyarakat sudah mengenal sistem pertanian dan dikembangkan dengan baik. Bahkan raja-raja di Bali fokus ke sektor pertanian. Dan beberapa warganya ada juga yang menjalankan kerajinan dari perak dan emas.

Dari segi kehidupan sosial, tentunya sejarah Bali kuno tak terlepas dari adat istiadat yang sudah tertanam sejak dulu. Seperti yang diketahui, bahkan hingga saat ini warga Bali masih mempertahankan budaya turun temurun mereka.

Berdasarka prasarti dari para raja, penduduk Bali memiliki adat istiadat yang hampir sama dengan masyarakat Kalingga lantaran kiblatnya Hindu-Buddha. Salah satu adat yang masih bisa ditemukan saat ini adalah Ngaben, adat yang di mana jasad warga beragama Hindu akan dibakar sampai menjadi abu.

Jejak dan Peninggalan Warisan Prasejarah Pulau Dewata

Selain tradisinya, ada banyak jejak dan peninggalan warisan prasejarah Pulau Dewata yang masih bisa dilihat dan dikunjungi sampai saat ini. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.

1. Pura Agung Besakih

Besakih diambil dari kata Sansekerta yang artinya adalah selamat. Pura Agung Besakih merupakan tempat ibadah umat Hindu, karena letaknya di kereng gunung tertinggi di Bali. Maka pura ini dianggap sangat suci karena letaknya yang tinggi.

Pura Agung Besakih merupakan bangunan lambang kesatuan warga Bali yang menganut agama Buddha dan Hindu. Tak hanya tempat ibadah suci nan agung, tempat ini juga dianggap memiliki kekuatan gaib yang harus selalu disembah dan dilestarikan.

2. Prasasti Blanjong

Prasasti Blanjong merupakan prasasti tertua yang memuat sejarah mengenai Pulau Dewata, Bali. Dengan berbentuk pilar tinggi 177 cm sejarah ini ditemukan di Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali.

Pada prasasti ini ditemukan kata Walidwipa yang merupakan sebutan untuk Pulau Bali. Prasasti Blanjong dikeluarkan oleh seorang raja Bali bernama Sri Kesari Warnadewa dan dikukuhkan pada tahun 913 Masehi. Sayangnya saat ini ada banyak tulisan yang rusak, sehingga tidak bisa terbaca.

3. Candi Padas

Masyarakat setempat meyakini jika candi Padas sudah ada sejak abad ke-11. Candi ini ditemukan oleh peneliti asal Belanda bernama H.T. Damste pada tahun 1920 di sungai Paerisan, Dusun Penaka, Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.

Kuat dugaan jika candi ini dibangun pada masa pemerintahan Udayana, Raja paling terkenal di Bali yang berasal dari Dinasti Warnadewa. Teori ini tentunya diperkuat dengan adanya tulisan di bagian tebing "haji lumah ing jalu" yang artinya pakerisan (keris) dan raja yang dimaksud adalah raja Udayana.

Bukan sebagai tempat wisata umum, fungsi candi Padas terus mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Tetapi, candi ini kerap digunakan sebagai tempat pemujaan nenek moyang, tempat pemakaman, dan tenpat ibadah.

Hingga saat ini belum ada yang tahu secara pasti siapa yang membangun candi padas. Tetapi dalam cerita warga setempat candi ini dibangun oleh Kebo Iwa, yang digambarkan sebagai seorang raksasa baik hati dan suka menolong maskarakat setempat.

Mulai dari tradisi hingga peninggalan zaman dulu yang masih ada sampat saat ini, sejarah Bali kuno dan jejak warisan prasejarah Pulau Dewata memang tak ada habisnya untuk dibahas.

Post a Comment