Mengenal Pemaknaan Simbol dalam Seni Wayang Kulit Bali
Pemaknaan simbol dalam seni wayang kulit Bali erat kaitannya dengan agama Hindu. Wayang kulit merupakan salah satu kesenian daerah dari Indonesia yang masih dilestarikan hingga saat ini. Bahkan hingga saat ini wayang kulit Bali kerap diadakan di beberapa acara adat Bali atau hanya sekadar hiburan warga setempat.
Sama seperti wayang di Pulau Jawa, seni wayang Bali juga merupakan slah satu ciri khas dan kebudayaan yang telah melekat di masyarakat. Terbukti jika saat ini seni wayang kulit Bali berhasil menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Sejarah Seni Wayang Kulit Bali
Wayang kulit Bali sudah ada sejak abad ke-9 pada masa kerajaan Ugrasena pada tahun 896 Masehi. Hal ini dibuktikan dalam prasasti Bebetin yang menyebut jika seni oertunjukkan beberapa pakar disebut sebagai pertunjukkan wayang kulit Pertama di Bali.
Dahulu wayang kulit digunakan sebagai media belajar secara informal agar para penonton dapat mengambil pelajaran hidup dari cerita tersebut. Selain itu, pemilihan wayang sebagai media belajar juga dikhususkan bagi masyarakat yang buta huruf sehingga mereka tidak perlu menulis dan membaca.
Dalam proses perkembangannya, wayang kulit tentu sudah banyak mengalami kemajuan. Adanya sentuhan teknologi membuat wayang kulit tampak lebih berkarakter sehingga wayang terlihat lebih hidup dan tidak monoton. Selain itu adanya tambahan iringan musik juga membuat pertunjukan wayang kulit Bali menjadi lebih berkarakter dan menakjubkan.
Dari segi fungsi pun kini wayang kulit Bali mulai digunakan sebagai media komunikasi dan media belajar budaya untuk memahami agama Hindu beserta ajarannya. Dan hingga saat ini masyarakat Bali yang taat akan agama Hindu masih tetap melestarikan budaya pertunjukan wayang Kulit Bali.
Pemaknaan Simbol dalam Seni Wayang Kulit Bali
Seni wayang kulit Bali saat ini dijadikan sebagai ajang menyalurkan bakat seni warga Bali. Pertunjukkan wayang kulit Bali dipadukan dengan banyak unsur seni, mulai dari musik, seni rupa, seni suara, hingga seni sastra semua bersatu. Lantas, apa pemaknaan simbol dalam seni wayang kulit Bali? Berikut selengkapnya.
1. Sebagai Penggiring Upacara Adat
Wayang kulit Bali kerap digunakan sebagai simbol penggiring upacara adat, salah satu contohnya adalah upacara Dewa Yadna. Pada upacara ini wayang dijadikan simbol untuk menyampaikan nasihat sesuai dengan ajaran dharma dan memberi contoh perbuatan baik dan jahat.
2. Benang Tukelan
Pada seni wayang kulit Bali, benang atau tali juga kerap digunakan untuk mengikat sepasang pohon tangkai dadap yang ada di sebelah kanan dan kiri dalang wayang.
Benang ini memilik makna sebagai jalan manusia menuju pola pikir yang baik dan benar dengan berlandaskan dharma agar berbudi pekerti. Selain itu benang juga dijadikan simbol sebaga aksa (langit) tempat di mana para dewa segela sumber berkumpul.
3. Batang Pisang
Pemaknaan simbol dalam seni wayang kulit Bali juga selalu menggunakan batang pisang sebagai tempat untuk menancapkan wayang saat dalang mulai bermain. Batang pisang sendiri memiliki makna sebagai tempat berpijak selama manusia menjalankan kehidupannya.
4. Pohon Dadap
Berbeda dengan pertunjukan seni wayang kulit Jawa, seni wayang kulit Bali selalu menggunakan pohon dadap sebagai tempat mengikat benang tukelan. Bagi warga Bali, pohon dadap adalah poho suci yang wajib ada di setiap upacara penting.
Dalam penggunaanya, simbol pohon dadap memiliki makna sebagai penyangga agar manusia tetap kuat menjalani kerasnya hidup.
5. Uang Kepeng
Uang kepeng adalah jenis uang yang mengandung unsur panca datu. Panca datu bermakna sebagai lima faktor penyeimbang yang ada di Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Dalam pertunjukkan seni wayang Bali, simbol uang kepeng bermakna sebagai sisi baik dan buruk yang ada di dalam setiap manusia.
6. Cepala dan Keropak
Cepala adalah hentakan yang dikeluarkan saat pertunjukan wayang Bali berlangsung. Sedangkan keropak adalah benda dengan bentuk kotak sebagai tempat menyimpan wayang. Selain itu keropak juga disimbolkan sebagai sumber suara dalam pentas wayang.
Untuk mengeluarkan suara, keropak harus dipukul. Jika sedang adegan marah, maka cepala akan dipukul dengan sangat keras dan bertenaga.
Pementasan wayang kulit Bali merupakan hal penting dalam pelaksanaan sebuah acara adat istiadat. Pemaknaan simbol dalam seni wayang kulit Bali bertujuan untuk menetralisir segala energi buruk dan negatif di lokasi upacara agar acara berlangsung hikmat dan lancar.