Keindahan Tari Legong: Warisan Tarian Klasik Bali
Bali tidak hanya menyajikan keindahan alam yang memukau, namun juga menyajikan keragaaman budaya yang begitu menakjubkan. Tak heran jika Bali menjadi salah satu ujung tombak dalam pariwisata yang ada di Indonesia. Salah satu yang unik di Bali adalah budaya yang ada didalamnya yaitu tarian yang anggun nan indah kian memukau mata penonton tentunya. Bali mempunyai tarian yang terkenal dan menjadi klasik yaitu Tarian Legong.
Tarian Legong ini menjadi tarian tradisional dari Bali yang mencerminkan sebuah keanggunan, keindahan, keelokan, bahkan kelihaian para penarinya. Tari ini akan menjadi salah satu tari yang ikut sertakan dalam penyambutan tamu bahkan upacara adat.
Penasarankan dengan keindahan Tari Legong yang berasal dari Bali ini? Yuk, simak penjelasan artikel ini!
Sejarah Perkembangan Tari Legong
Tarian Legong ini tercipta dari mimpi I Dewa Agung Made Karna alias Raja Sukawati yang bertahta dari tahun 1775 hingga tahun 1825 M. Raja Sukawati ini bermimpi sedang melakukan pertapaan di Pura Jogan Agung desa Ketewel dan melihat bidadari yang sedang menari di surga dengan menggunakan hiasan kepala yang terbuat dari emas.
Dari sebuah mimpi ini, akhirnya Raja Sukawati ini akhirnya memutuskan untuk dituangkan ke dalam repertoar tarian dengan iringan gamelan yang lengkap. Tarian ini pada awalnya dimainkan oleh dua orang gadis yang belum menstruasi dan menari dibawah sinar bulan purnama di halaman keratin kerajaan. Kedua penari ini dilengkapi dengan kipasn dan hiasan kepala emas sebagai alat bantu dalam tari.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman popularitas tari Legong ini mulai menurun pada awal abad ke-20 disebabkan adanya Tari Kebyar yang berasal dari bagian utara Bali. Kemudian pada akhir tahun 1960-an dilakukan revitalisasi baru dengan menggali kembali dokumen lama untuk rekonstruksi Tari Legong.
Setelah dilakukan rekonstruksi, Tari Legong ini tidak hanya ditarikan dalam istana saja namun juga berkembang di luar istana dan menyebar ke berbagai daerah hingga desa-desa yang disampaikan oleh guru-guru seni dengan tujuan agar tarian Legong ini tidak punah dan hilang begitu saja. Pada saat itulah, tarian Legong ini tidak harus dimainkan oleh perempuan yang belum menstruasi, melainkan bisa dimainkan oleh perempuan yang sudah menstruasi. Tarian Legong ini juga berkembang dalam keagamaan dan kepercayaan animism yang tidak bisa dipisahkan dari budaya Hindu.
Makna Tarian Legong
Tarian Legong ini berhubungan dengan kebudayaan, kepercayaan dan keagamaan Hindu yang berkaitan sangat erat dengan Bali. Tarian Legong ini dipersembahkan dengan acara keagamaan animisme yang sangat berkaitan dengan ucapan rasa syukur masyarakat Bali kepada nenek moyang atas nikmat yang sudah didapatkan.
Semakin majunya perkembangan zaman ini, maka makna dari tarian Legong juga ikut berkembang. Selain makna ucapan syukur, tarian Legong ini juga berkembang sebagai tarian hiburan dan penyambutan tamu yang berkunjung ke Bali yang bertema kebudayaan Bali ini.
Keindahan Tarian Legong
Keindahan tarian Legong ini berawal dari nama yang memiliki keunikan tersendiri yaitu Leg yang berarti gerakan luwes dan Gong yang berarti gamelan yang menyatu menjadi Legong berarti gerakan-gerakan luwes yang diiringi oleh gamelan.
Tarian Legong ini memiliki ciri khas yang sangat mempesona. Tarian Legong menjadi tarian klasik dari Bali karena memiliki gerakan yang kompleks dalam tariannya. Jumlah penari dalam Tarian Legong ini juga dipengaruhi oleh tingkat keterampilan yang ada dalam sebuah tari. Semakin sedikit penari yang ada maka semakin tinggi tingkat keterampilan yang dibutuhkan.
Tarian Legong ini memiliki pola lantai yang melengkung dan melingkar. Pola lantai melengkung dipakai jika penarinya ada dua orang. Namun, pola lantai melingkar dipakai jika penarinya lebih dari dua orang.
Busana yang warna warni juga turut dalam menciptakan keindahan yang ada di dalam sebuah Tari Legong yang memberikan sebuah sentuhan estetika yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Keanggunan gerakan tari yang diiringi oleh gamelan dan dilengkapi oleh elegansi pakaian yang cantik juga mempesona.
Keunikan dari Bali
Tarian Legong menjadi keunikan tersendiri di Bali karena tarian yang berasal dari mimpi seorang Raja di Bali, gerakan yang kompleks, pernak pernik yang dipakai oleh penari bahkan instrument yang mengisi harmonisasi dalam tarian Legong juga ikut menjadi ciri khas yang unik dan indah tentunya. Tarian Legong ini diiringi dengan instrumen musik dari gamelan semar pengulingan yang menghasilkan suara merdu nan indah.
Sebuah pentasan Legong ini selalu membawa cerita sejarah yang populer dan membawa pesan moral akan penonton, salah satunya yaitu menceritakan kasih tak sampai Prabu Lasem kepada Putri Rankesari. Penari pertama adalah Condong yang menggunakan kostum dominan warna merah. Kemudian disusul oleh dua penari Legong yang menggunakan kostum berwarna hijau.
Dari keindahan Tarian Legong ini menjadi tarian klasik tang dipercaya sebagai sumber inspirasi munculnya tari-tari kreasi baru di Bali. Tak heran jika Tari Legong ini terkenal hingga luar negri karena keharmonisasian gerakan dan musik yang mengiringinya. Bahkan, Tarian Legong ini telah diakui oleh UNESQO sebagai warisan budaya asli Indonesia.
Wah unik bukan? Dengan sejarah yang unik dan terus berkembang akan keindahan gerakan dan ciri khasnya bahkan terkenal dari dalam dan luar negri.