Pentingnya Upacara Odalan dalam Kepercayaan Bali
Bali begitu kaya akan keindahan alam, budaya bahkan spritualnya sehingga menjadi keunikan tersendiri dan begitu memukau tidak hanya di mata dalam negeri ini melainkan juga populer di mata dunia tentunya.
Salah satu keindahan budaya dan spiritual Bali yang begitu terkenal dan menyimpan keunikan tersendiri dalam pelaksanaannya sehingga para wisatawan juga ingin turut ikut menyaksikan keindahan penyelenggaraannya adalah Upacara Odalan yang selalu meriah diadakan untuk menghormati hari jadi pura.
Penasarankan dengan keindahan dan kesakralan upacara Odalan yang begitu penting dalam kepercayaan Bali bukan? Yuk simak lebih lanjut!
Jadwal dan Pura untuk Pelaksanaan Odalan
Odalah begitu sangat penting dalam budaya Bali bahkan Odalan mempunyai jadwal tersendirinya yang berlangsung selama 3 hari. Dalam jadwalnya, Odalan dilaksanakan melalui kalender Lunar jatuh pada bulan purnama (Purnama) atau bulan baru (Tilem). Sedangkan jika melihat dari kalender Pawukon terdiri dari 30 mingggu yang akan berlangsung masing-masing selama 7 hari.
Bali tentu saja kuat dalam menganut ajaran Hindu dan memiliki banyak pura disetiap daerah-daerah sebanyak 20.000 kurang lebih yang terdapat di Bali. Namun, Bali mempunyai 3 pura utama tempat pelaksanaan Upacara Odalan yaitu Pura Desa, Pura Puseh dan Pura Dalem.
Makna dan Pentingnya Upacara Odalan di Bali
Odalan juga memiliki nama lain yaitu Pidolan, Pujawali, Petoyan atau Pertirtaan. Kata Odalan ini mempunyai arti yang unik yang sesuai dengan pelaksanaannya yaitu “keluar” atau “lahir”. Jadi Upacara Odalan ini layaknya seperti upacara peringatan hari lahir sebuha pura atau bangunan suci. Dengan kata lain, Odalan merupakan peringatan hari lahirnya sebuah tempat suci umat Hindu.
Upacara Odalan ini merupakan upacara Dewa Yadnya yang akan ditunjukan kepada Ida Sang Widi pada sebuah pura yang suci. Upacara Odalan merupakan cara masyarakat Bali untuk menghormati leluhur, dewa, dan pura itu sendiri. Hal ini diyakini bahwa upacara Odalan bisa membawa keberkahan, kemakmuran, dan keharmonisan bagi masyarakat.
Pelaksanaan dan Penyelenggaraan Upacara Odalan
Uniknya, dalam penyelenggaraan upacara Odalan ini, sebelum hari pelaksanaannya maka seluruh masyarakat akan bergotong royong dalam memastikan akan keberhasilan festival tersebut. Biasanya masyarakat akan melakukan pembersihan pura dan mendekorasi pura suci dengan kain warna warni, bunga segar bahkan sesajian yang ditenun tersebut sehingga menciptakan ruang sakral dan mengundang bagi para dewa dan masyarakat untuk turut menghadirinya. Selain itu juga masyarakat juga menyiapkan berbagai kesenian budaya yang ada dalam budaya Bali baik tarian bahkan alat musik yang mengiringinya.
Kebersamaan masyarakat Bali dalam mempersiapkan upacara Odolan ini mempunyai ciri khas yang berwujud dalam konsep Tri Hita Karana yang menekankan pada keharmonisan hubungan antara manusia, dewa dan alam. Sehingga kebersamaan dan kebersihan akan menjadi peran penting dalam upacara Odolan.
Pada hari Upacara Odolan ini, semua masyarakat hadir ke pura yang telah disiapkan sebelumnya menggunakan pakaian adat terbaik dengan membawa persembahan yang dibuat indah di kepala mereka dengan bunga kamboja atau kembang sepatu yang menghiasi rambut mereka. Suasana disekitar pura akan terasa meriah dan kegembiraan. Aroma dupa yang menggoda indera penciuman bahkan turut hadir makanan lezat juga turut menggoda selera yang dijajakan oleh para penjual diluar gerbang pura atau kuli.
Keindahan gerbang yang ada di depan pura juga turut memberikan kesan keindahan dan makna tersendiri yang dihiasi dengan wahah garang Bhoma, putra bumi dan berdiri sebagai penghalang dan pelindung terhadap roh jahat yang akan masuk ke dalam pura. Tak luput juga paying khas Bali juga turut berkibar menciptakan suasana hari raya yang mewah.
Uniknya, untuk memulai upacara Odolan ini ditandai dengan Dentuman Kulkul yang merupakan sebuah drum kayu yang berongga dan berirama, bergema di udara untuk memanggil para dewa dan menandakan upacara akan segera dimulai.
Upacara Odolan akan dipimpin oleh seorang pemangku adat yang dimulai dari prosesi pembersihan Niskala (Rohani/Makro Cosmos) diseluruh bangunan tempat suci.
Upacara Penutup
Setelah pembersihan, dilakukan upacara persembahyangan yang dilakkan dengan sarana persembahayangan yaitu bunga dan buah sebagai sujud bakti kehadapan sang pencipta yang diakhiri dengan memercikan air suci (tirta). Hal ini guna untuk pembersihan jiwa diri (Bhuwana Atlit/Mikro Cosmos) yang diharapkan dengan prosesi Mikro Cosmos dengan Makro Cosmos terhubung antara satu sama lain secara harmonis untuk ketentraman hidup lahir dan bathin.
Acara selanjutnya yaitu makan bersama untuk menjalin silaturahmi antar umat yang menncerminkan kebersamaan yang lahir dari filosofi yang hadir dalam kebudayaan Bali.
Upacara Odolan memang begitu menarik untuk kamu kunjungi dan nikmati keindahan budaya yang disajikannya. Bagi kamu yang ingin menyaksikan sejumlah rangkaian upacara Odolan ini, kamu bisa mengunjungi pura-pura besar yang ada di Bali.