Notifikasi

Loading…

Pembahasan Dasar Sejarah Raja dan Arya Bali Kuno

Tradisi dan adat istiadat Bali yang beragam tidak lepas dari sejarah panjang di masa lalu. Masa pemerintahan kerajaan Bali kuno menjadi salah satu sejarah yang mengubah Bali modern. Ada banyak sekali raja yang silih berganti memegang pemerintahan. Anda penasaran? Artikel ini membahas sejarah raja dan arya Bali kuno.

Inilah Sejarah Raja dan Arya Bali Kuno

Sejarah Raja Bali Kuno

Berikut ini merupakan raja-raja yang pernah memimpin Bali Kuno:

1. Sri Kesari Warmadewa

Berdasarkan catatan sejarah, raja Bali kuno yang pertama memerintah adalah Sri Kesari Warmadewa. Bahkan beliau menjadi pendiri dinasti Warmadewa. Namun pemerintahannya tidak berlangsung lama, Sri Kesari Warmadewa hanya memerintah selama kurang lebih 2 tahun.

2. Shri Ugrasena

Pemerintahan Sri Kesari Warmadewa dilanjutkan oleh Shri Ugrasena mulai dari tahun 915 sampai dengan 942 Masehi. Pusat pemerintahannya saat itu yaitu Singhamandawa atau sekitar Batur. Shri Ugrasena adalah raja yang bijaksana dan memiliki spiritual yang baik. Pada masa tersebut, spiritual di Bali berkembang dengan pesat.

3. Shri Tabanedra Warmadewa

Shri Tabanedra Warmadewa adalah keturunan dari Shri Ugrasena. Istrinya adalah anak dari Mpu Sendok dari Jawa Timur yaitu Shri Subhadri Dharmadewi. Raja memerintah selama 943 sampai dengan 961 Masehi.

4. Jaya Singha Warmadewa

Jaya Singha Warmadewa memiliki banyak peninggalan. Salah satunya yaitu membangun pemandian dengan sumber mata air alami. Pemandian tersebut dikenal dengan Tirtha Empul dan menjadi salah satu destinasi wisata di Gianyar, Bali. Jaya Singha Warmadewa memimpin mulai dari 968 Masehi sampai dengan 975 Masehi. 

5. Shri Djanusandhu Warmadewa

Putra dari Jaya Singha Warmadewa yaitu Shri Djanusandhu Warmadewa menggantikan sebagai raja mulai dari 975 sampai 988 Masehi. Perbaikan dan pembangunan dilakukan demi membuat Bali lebih makmur. Bahkan banyak kerajaan Jawa Timur yang memberikan bantuan. 

6. Udayana Warmadewa

Udayana Warmadewa dibantu oleh istrinya yaitu Gunapriya Dharmapatni memimpin sejak 988 Masehi sampai 1011 Masehi. Pemerintahan keduanya memberikan banyak perubahan, terutama pada kebudayaan Bali. 

7. Marakata

Raja Marakata merupakan anak dari Raja Udayana. Pemerintahannya tidak jauh berbeda dengan Sang Ayah. Banyak perubahan untuk membuat Bali semakin maju. Raja Marakata mulai memerintah pada tahun 1011 sampai dengan 1022 Masehi atau sekitar 10 tahun. 

8. Anak Wungsu

Anak Wungsu merupakan adik dari Marakata yang memimpin Bali kuno sebelumnya. Banyak kebaikan yang diberikan pada rakyatnya hingga dianggap sebagai Dewa Kebaikan. Anak Wungsu memimpin sekitar 28 tahun yaitu sejak 1049 sampai dengan 1077 Masehi.

9. Shri Suradhipa

Kejayaan di bawah kepemimpinan Anak Wungsu terlihat dari prasasti di Bali yang sudah berbahasa Kawi atau Jawa Kuno. Shri Suradhipa merupakan seorang ratu yang menjabat sejak 1078 sampai 1114 Masehi. Shri Suradhipa juga masih keturunan dinasti Warmadewa. 

10. Shri Jaya Pangus

Setelah Shri Suradhipa, selanjutnya pemerintahannya yaitu Shri Jaya Sakti, Shri Jaya Kasunu, serta Shri Jaya Pangus. Sudah ada pencampuran dinasti Warmadewa dan Maharaja Jaya Sakti. 

Pemerintahan Shri Jaya Sakti berlangsung pada 1133 sampai dengan 1150 Masehi. Lalu Shri Jaya Pangus mulai dari 1177 sampai 1199 Masehi.

Sejarah Arya Bali Kuno

Ingin memahami sejarah raja dan arya Bali kuno? Selanjutnya pahami sejarah arya. Arya sendiri adalah kesatria yang memiliki kehormatan dan kemuliaan. Berikut sejarah arya Bali Kuno:

1. Arya Belog (Arya Pudak)

Arya Belog atau Arya Pudak merupakan anak dari Arya Dharma yang merupakan anak dari Raja Kauripan. Dinamakan belog mungkin karena ia tidak mau menjadi raja dan memilih menjadi brahmana. Ciri-ciri Arya Belog yaitu rendah diri dan selalu mengalah. 

2. Arya Kenceng

Arya Kenceng adalah pendiri Kerajaan Pucangan atau Buwahan. Ada banyak versi mengenai Arya Kenceng. Namun kebanyakan menyatakan bahwa Arya Kenceng adalah adik dari Arya Dhamar. Arya Kenceng pandai membawa diri dan pintar mengatur pemerintahan secara bijaksana. 

3. Arya Wang Bang Pinatih

Arya Wang Bang Pinatih bernama asli Banyak Wide. Ia kemudian berangkat ke Jawa dan berinstirahat di luar rumah Mpu Sedah. Mpu Sedah menjadikannya sebagai anak angkat. Setelah menikah, Banyak Wide berubah nama menjadi Arya Wang Bang Pinatih.

Itulah pembahasan mengenai sejarah raja dan arya Bali kuno. Cukup panjang bukan? Sejarah menjadi salah satu pengingat bagi semua orang. Memahami sejarah artinya menghormati perjuangan raja maupun arya di masa lalu. Semoga bermanfaat!

Post a Comment