Notifikasi

Loading…

Mencicipi Jajanan Khas Bali yang Terbuat dari Ulat Sagu, Sebuah Hidangan Unik

Jika mendengar kuliner ekstrim, mungkin para wisatawan akan berpikir tentang Thailand. Namun jangan salah, Pulau Dewata pun memiliki kuliner ekstrim. Salah satunya adalah Ulat Sagu. Menggelikan bukan? Namun panganan satu ini benar-benar ada disini, Kamu dapat mencicipi jajanan khas Bali yang terbuat dari ulat sagu!

Jajanan khas Bali yang terbuat dari ulat sagu ini memang unik. Namun memang ada beberapa bahan dalam masakan Bali yang tidak lazim seperti ulat sagu, capung, blauk, bahkan bluwang.

Ulat sagu sebagai salah satu bahan tidak lazim yang digunakan dalam masakan tradisional khas Bali, tertulis dalam buku hasil karya Ketut Gogonk Praman. Chef spesialis masakan tradisional Bali ini membukukan resep kuliner warisan leluhur Bali, dimana salah satu bahannya adalah Ulat Sagu.

Jajanan Khas Bali yang Terbuat dari Ulat Sagu

Jajanan Khas Bali dari Ulat Sagu Mengandung Protein Tinggi

Meski tampilannya menggelikan, ulat sagu memiliki kandungan protein yang lumayan signifikan loh! Dalam 100 gram sagu terkandung 5,8 gram protein.

Kuliner berbahan dasar ulat sagu atau ancruk dalam bahasa Bali ini tidak terlepas dari kondisi wilayah Bali yang cenderung agraris. Masyarakat memanfaatkan yang ada di alam, ancruk salah satunya. Ancruk atau ulat sagu dimanfaatkan masyarakat Bali untuk dijadikan lauk.

Ancruk sendiri merupakan larva dari kumbang merah yang hidup di batang sagu atau kelapa. Bagi yang sudah terbiasa menikmati ancruk, panganan satu ini terasa sangat lezat dengan cita rasa gurih kenyal.

Selain lezat, ancruk dipercaya berkhasiat untuk meningkatkan stamina. Hal tersebut tidak lepas dari kandungan protein yang tinggi pada Ancruk.

Mengolah Jajanan Khas Bali dari Ulat Sagu

Ulat sagu atau ancruk merupakan bahan yang tidak lazim pada olahan masakan Bali. Meski tidak. Lazim, konon katanya olahan dari ancruk ini memiliki cita rasa yang lezat dan bergizi tinggi.

Ancruk dapat dinikmati secara langsung (mentah), dibakar untuk kemudian dijadikan campuran rebusan atau diolah dengan menggunakan bumbu base genep.

Kuliner jenis ini mungkin agak sedikit langka di perkotaan seiring dengan pembangunan yang menggeser gempat hidup ulat sagu. Namun, jika Anda penasaran Anda bisa bermain ke daerah pelosok Bali. Anda bisa menyaksikan anak-anak atau bahkan masyarakat setempat menikmati jajanan Bali dari ulat sagu ini.

Salah satu daerah dimana masyarakatnya masih mengolah masakan khas Bali ini adalah Dusun Geriana Kangin, Karang Asem, Bali. Umumnya masyarakat di dusun ini mengolah ancruk dengan metode timbung atau di bakar di dalam bambu.

Lezatnya Timbung Ancruk

Ancruk atau ulat sagu merupakan panganan tradisional khas Bali. Ancruk dapat disantap mentah, atau sekedar dibersihkan kemudian digoreng atau dibakar untuk kemudian dijadikan bahan kudapan.

Namun Ancruk ini akan lebih lezat lagi jika diolah menggunakan bumbu bali base genep dan kemudian di timbung. Perpaduan rasa gurih dari Ancruk serta campuran bumbu Bali menambah lezatnya timbung ancruk.

Untuk membuat timbung ancruk diperlukan bambu dan bumbu base genep yang terdiri dari jahe, kunyit, kencur, isen, bangle, cabai, bawang merah dan putih.

Bumbu yang dihaluskan kemudian dicampur dengan ulat sagu untuk kemudian dimasukkan ke dalam bambu. Bambu yang sudah terisi dengan Ancruk kemudian dibakar hingga matang dan mengeluarkan aroma khas bambu beserta bumbu ancruk.

Timbung ancruk yang sudah matang akan terasa lebih nikmat jika disajikan saat panas bersama dengan nasi hangat.

Bagaimana apakah kelezatannya sudah terbayangkan? Jika penasaran dengan kuliner satu ini silahkan mengunjungi pelosok Bali untuk menikmati ancruk atau ulat sagu.

Penutup

Bali yang kaya akan wisata kuliner, ternyata memiliki bahan yang tidak lazim dalam komposisi masakan khas Bali. Salah satunya adalah ancruk atau ulat sagu. Ulat sagu dapat dinikmati sebagai kudapan dengan cara memakannya mentah-mentah ataupun dibakar atau digoreng terlebih dahulu.

Namun ada yang lebih nikmat, yakni dengan mengolahnya menggunakan bumbu bali base genap kemudian dibakar dalam bambu atau ditimbung. Cita rasa bumbu bali bercampur dengan kenyal dan gurih ulat sagu layak dicicipi bagi Anda penggemar kuliner ekstrim. Berani coba?

Post a Comment