Notifikasi

Loading…

Banten Ayaban Tumpeng (Tulung Pengambean)

Banten Ayaban Tumpeng (Tulung Pengambean)
Hallo sobat, setelah kita lama tidak membahas tentang tentang upakara maka pada kesempatan kali ini akan dijelaskan tentang Tulung pengambean. Upakara ini merupakan informasi tentang bebantenan. Sebelumnya sudah membahas tentang banten penyeneng, banten santun dan masih ada beberapa lainnya. Maka dari itu langsung saja, simak penjelasannya berikut ini.
 
Banten Ayaban ini terdiri dari 25 komponen, namun pada kesempatan kali ini akan dijelaskan beberapa saja, diantaranya adalah : 
1. Banten Peras 
Banten Peras merupakan sebuah pengesahan dan peresmian pada sebuah acara yang akan diselenggarakan lahir batin. Kalau secara lahiriah, banten peras ini sebuah perwujudtan sebagai sarana. Kalau secara batin ini sebuah permohonan untuk sebuah persembahan. Dalam sebuah pelaksanaan upacara agama, kalau tidak ada banten peras maka upacara tersebut dapat dikatakan tidak sah atau tidak resmi. Banten peras ini memiliki makna kesuksesan. Jadi didalamnya ada nilai tentang konsep kehidupan yang sukses. 

2. Banten pengambean
Tulung pengambean merupakan simbol dari permohonan dan menanggil. Banten pengambean ini memiliki arti sebagai simbul permohonan karunia kepada Sang Hyang Widhi. Selain itu juga pada leluhur untuk dapat menikmati kehidupan. Sehingga kehidupan ini sebuah karunia berdasarkan Dharma dan lindung Syang Hyang Widhi. Akhirnya munculah sebuah makna permohonan dan bimbingan agar umat manusia dapat diarahkan pada kehidupan yang lebih berkualitas. 

3. Banten Dapetan

Banten dapetan ini merupakan simbul permohonan kepada Syang Hyang Widhi. Hal ini bertujuan agar dikaruniani kekuatan Tri Pramana dan kekuatan Tri Bhuwananya. Selain itu banten dapetan ini mengandung arti yaitu apabila seseorang akan menghadapi sebuah kenyataan didalam kehidupan  baik suka ataupun duka. 

Tentunya setiap orang menginginkan kelimpahan kesejahteraan dan penuh kebahagiaan. Memiliki umur yang panjang dan sehat sentosa. Selain itu banten dapetan ini juga sebagai ungkapan syukur dan terima kasih terhadap karunia Tuhan karena sudah memberikan keselamatan. 

4. Banten Penyeneng
Penyeneng ini merupakan bahasa Bali yang memiliki arti hidup. Jadi banten penyeneng ini memiliki makna sebuah permohonan kepada Sang Hyang Widhi. Permohonan agar dikaruniai kehidupan yang baik dan seimbang atau selaras. Banten penyeneng ini memiliki fungsi sebagai menistanakan Ida Sang Hyang Widhi atau Ida Bhatara pada sebuah tempat yang sudah disediakan. Selain itu penyeneng ini merupakan sebuah simbol konsep kehidupan yang dinamis, produktif dan seimbang. 

5. Banten Gebogan

Banten gebogan ini merupakan lambang dari rasa syukur dan persembahan kepada Sang Hyang Widhi. Gebogan ini merupakan sebuah persembahan berupan rangkaian bunga dan buah-buahan. Pada umumnya gebogan ini akan dibawa ke pura untuk acara upacara panca yadnnya. Jadi gebogan ini merupakan sebuah rangkaian berbagai jenis buah yang menjadi hasil bumi sebagai rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi. 

6. Banten sesayut

Banten sesayut merupakan mempersilahkan kepada linggaDewata. Hal ini ditujukan untuk menahan dan mencegah seseorang dari mala gangguan sehingga dibuatkanlah sesaji yang sering disebut dengan sesayut. 

7. Banten rayunan

Banten rayunan ini digunakan untuk persembahan kepada Sang Hyang Widhi dan untuk melengkapii daksina lainnya. Kalau dimaknai banten rayunan ini merupakan sebuah persembahan berupa makanan untuk Ida Sang Hyang Widhi atau Bhatara ataupun leluhur. Kalau ditunjukkan untuk para leluhur maka diisi kunir atau nasi kuning. 

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai beberapa  Banten Ayaban Tumpeng. Semoga anda bisa lebih memahami penjelasan ini dan mendapatkan informasi lebih dalam lagi. 
Post a Comment