Makna Tumpek Kandang - Payana Dewa
Notifikasi

Loading…

Makna Tumpek Kandang

Tumpek Kandang adalah hari untuk menyembah Sang Hyang Rare-Angon, Dewa Hewan. Nama Tumpek Kandang berasal dari dua kata, "Tumpek" yang berarti Sabtu dan "Kandang", kata Bali untuk rumah hewan seperti sapi, babi, ayam, bebek, anjing, dan burung - yang semuanya sangat dihargai oleh orang Bali.

Tumpek Kandang

Sapi di Bali menerima perlakuan lebih baik daripada hewan lain karena mereka membantu para petani ketika membajak sawah. Sapi dimandikan dan dihiasi kuangen berbentuk kerucut khusus dari daun kelapa ditempatkan di tanduk mereka. Pada hari ini, babi biasanya di pakaikan dengan kain putih yang membungkus perutnya. Hewan-hewan tersebut kemudian diberi makan dengan makanan khusus, ditaburi dengan beras dan air suci dan doa-doa.

Ritual ini tentu saja bukan ritual penyembahan binatang, orang Bali menganggap hewan sebagai teman seumur hidup yang diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup. Kehidupan manusia banyak dibantu oleh hewan, terutama dalam memenuhi kebutuhan makanan, tenaga kerja, upacara keagamaan, dan ekonomi. Demi pelestarian dan kemakmuran hewan-hewan seperti itu, orang Bali memohon kepada Tuhan sebagai Sumber Terbesar.



Tumpek Kandang memiliki makna tambahan sebagai demonstrasi bukti bahwa masyarakat Bali sadar akan kesejahteraan hewan. Ini berarti ada kesadaran akan “jasa” berhutang kepada hewan, karena makhluk seperti hewan adalah pelestarian dan kemakmuran ekosistem. Tanpa hewan di bumi, siklus hidup tidak berjalan, dan bahkan terganggu. Tumpek Kandang tidak hanya tentang hewan ternak, itu sering terkait dengan pelestarian satwa liar. Perayaan semacam itu dapat dilihat di kebun binatang atau suaka margasatwa di Bali di mana staf mengadakan upacara besar untuk menghormati binatang yang ditahan di penangkaran. Di Monyet Forest Ubud, meskipun monyet tidak di penangkaran, upacara dilaksanakan untuk berdoa demi keselamatan dan kesehatan monyet karena peran sosial dan ekonomi yang besar yang dimainkan monyet untuk desa utama di Ubud.


Secara keseluruhan, makna yang lebih dalam dari Tumpek Kandang adalah untuk mengingatkan orang agar tetap berhubungan dengan alam dan bersyukur atas berkah yang diberikan alam. Dalam hal itu, Tumpek Kandang dapat dilihat berkorelasi dengan hari-hari Tumpek lainnya, seperti Tumpek Pengatag (untuk tanaman dan pohon), sekali lagi semua tentang menjaga hubungan yang harmonis dengan semua aspek alam.
Post a Comment