Notifikasi

Loading…

RATU BETARA, Suami Menuntut Istri yang Sempurna Jika Sang Suami Sendiri Tidak Pernah Mensupport dan Membantu Istrinya

  • Bangun tidur langsung masak nyiapin makan untuk anak dan suami.. yang ngerjain Istri.  
  • Mencuci piring nyuci baju.. yang ngerjain Istri. Mengantar anak sekolah.. yang nganterin Istri.
  • Menyapu, mengepel.. yang ngerjain Istri
  • Mengajari anak belajar.. yang ngajari Istri.
  • Belanja kebutuhan rumah tangga.. yang berangkat Istri. Begadang nungguin anak rewel krn lagi sakit.. Yang jagain Istri.
  • Melayani suami dengan baik.. Kewajiban istri.


Lalu suami ngapain? biasanya lelaki akan bilang "aku kan kerja cari uang buat kamu juga to? emang kalau aku ga kerja pada mau makan apa?" sudah gitu aja seperti sudah selesai semua urusan suami.

Padahal bekerja cari nafkah itu memang sudah jadi tugas dan kewajiban suami, kalau ga mau kerja cari nafkah ya jangan berani-beraninya nikah dan punya anak.
Bekerja itu wajib bagi seorang kepala rumah tangga, tapi pekerjaan mengepel, mencuci, setrika, mengajari anak, itu semua bukanlah kewajiban Istri melainkan tugas bersama yang tidak seharusnya dibebankan kepada istri saja.

Walaupun saya yakin banyak suami-suami hebat di luaran sana yang tak canggung membantu istri nyuci, setrika bahkan ngepel. Tapi saya yakin juga masih banyak suami yang membebankan itu semua pada istri seorang diri lantaran dia merasa kewajibannya hanya bekerja dan mencarikan uang untuk makan dan keperluan rumah tangganya saja.

Anehnya di saat sedang luang waktunya, si suami bukannya membantu istri dan mengajak bermain anak tapi justru malah sibuk dan asyik dengan dunianya sendiri, misalnya: malah pergi mancinglah, mainan burunglah, sibuk touringlah, ya nongkronglah, sementara urusan pekerjaan rumah semua diserahkan pada istri.
Ingat istri itu pendamping dan pelengkap hidup suami bukan pembantu suami. 

Pendamping itu pekerjaanya mendampingi di kala susah dan senang. Melengkapi itu jika suami masih banyak kekurangan istri bisa hadir untuk menutup kekurangannya.
Begitu pula urusan pekerjaan dalam rumah tangga keduanya saling berbagi dan bekerja sama untuk menyelesaikannya.

Itulah sebabnya suami harus lebih bersabar terhadap istri apalagi jika suami belum bisa fokus membantu pekerjaan istri di rumah.

Bisa kita bayangkan bagi seorang Istri bahkan untuk mengurus keperluannya sendiri saja sudah tidak ada waktu karena lebih mendahulukan anak dan suami. Bagaimana mungkin suami menuntut istri yang sempurna jika sang suami sendiri tidak pernah mensupport dan membantu Istrinya.

"RATU BETARA, berikanlah kami pasangan yg terbaik dari sisiMu, pasangan yg juga menjadi sahabat kami bukan sebagai pembantu.
Post a Comment