Berhasil Ubah Ban Bekas Jadi Sofa Super Unik Oleh Pria Asal Banjar Susut, Payangan, Gianyar - Payana Dewa
Notifikasi

Loading…

Berhasil Ubah Ban Bekas Jadi Sofa Super Unik Oleh Pria Asal Banjar Susut, Payangan, Gianyar

Barang bekas mungkin bagi kita cuma seonggok benda yang nggak ada manfaatnya. Namun, bagi orang-orang tertentu hal tersebut bisa disulap dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Ban bekas misalnya, bagi kita mungkin hanya sampah yang bikin mata sepet, tapi di tangan dan kreativitas pria ini, barang tersebut bisa jadi sesuatu yang unik bahkan bernilai ekonomis super tinggi.

Ok, pria bernama Iwayan Wija Negara yang disapa Wija ini sukses mengolah ban bekas menjadi sesuatu yang baru, yakni sofa unik berbentuk bulat.

Siapa yang menyangka ban bisa dibikin begini, makanya nggak heran kalau tak lama setelah Wija Negara memperkenalkan produknya ini, sofa minimalis pun diminati banyak orang. 

Lalu seperti apa awal kisah dan Penjalananya Membuat Sofa Bulat Itu? Simak ulasannya berikut.

Awal Mula Ide Tercetus

Wija Negara merupakan seorang pegawai di sebuah hotel di Ubud, namun dengan keterampilannya itu dan waktu luang yang ia gunakan cukup bermanfaat. Karena melihat peluang bisnis ini dan juga karena ban bekas di sekitar rumahnya itu banyak akhirnya dengan ide uniknya terciptalah sofa minimalis tersebut.

Wija mengumpulakan ban bekas dari bengkel sekitar rumahnya itu, dan mengakali dan mendisainnya seperti sofa yang indah ini.

Cusss. . . Kirim pesanan

Peminat Yang Banyak
Dengan bantuan sosial media dan Toko Onnlinenya, produk Wija ini langsung cukup laris manis. Tidak hanya di area Gianyar saja, peminat “sofa minimalis” ini juga datang dari Bangli serta Denpasar

Bentuknya bulat dan lebar sehingga terlihat sangat nyaman. Hal tersebut merupakan faktor yang membuat para pembeli kesengsem.

Ia lalu menamai produknya dengan sebutan “sofa minimalis Donat” karena bentuknya yang bulat dan terinspirasi dari celotehan netizen. Desain covernya juga lucu-lucu sehingga banyak yang suka dengan produk Wija tersebut.

Wija mengaku sejak saat itu ia kelimpungan mengerjakan pesanan-pesanan dari para pembelinya. Tidak hanya banyak, namun bisa dibilang ia banjir pesanan. 

Hal ini dikarenakan semua bahan-bahannya berupa barang bekas sehingga harganya lebih murah namun kualitas tetap oke.
Post a Comment