Notifikasi

Loading…

Inilah Beberapa Karya Seni Maestro Ogoh-ogoh Tahun 2019 yang ditunggu-tunggu Oleh Warga Bali

Inilah Beberapa Karya Seni Maestro Ogoh-ogoh Tahun 2019 yang ditunggu-tunggu Oleh Warga Bali
Artist Tuangga
Nyepi tahun ini menjadi terlihat sangat menarik dengan adanya ogoh-ogoh yang sangat beda dari tahun-tahun sebelumnya.

Kebanyakan ogoh-ogoh tahun ini kembali menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, nggak seperti tahun sebelumnya, kebanyakan menggunakan sterofom yang mana sangat merusak lingkungan. Nggak hanya menggunakan bahan ramah lingkungan ogoh ogoh tahun 2019 kebanyakan bergerak dan terlihat begitu hidup.

Maka dari itu, Nyepi tahun ini begitu berbeda. Masyarakat Bali pun antusias  menyambut ogoh-ogoh tahun ini dengan sangat gembira, sampai-sampai ada yang rela begadang hanya untuk menonton pembuatan ogoh-ogoh ini! Banyak  yang menunggu dan nggak mau kelewatan untuk menyaksikan karya seni ogoh-ogoh dari berbagai wilayah di Bali, antara lain:

Inilah Beberapa Karya Seni Maestro Ogoh-ogoh Tahun 2019 yang ditunggu-tunggu Oleh Warga Bali

Kedux Garage
Kedux Garage

Kedux Garage (st Tainsiat) namanya sangat tenar dari tahun lalu dengan karya ogoh-ogohnya yaitu “Sang Hyang Aji Ratu Sumedang”  dan kali ini pun menjadi populer dengan karya terbarunya yaitu “Kurmakarna”.

Sempat mengalami perbaikan pada kaki kiri ogoh-ogoh karena ada kesalahan teknis, dan akhirnya bisa kembali berdiri di perempatan Catur Muka.

Marmar Herayukti
Inilah Beberapa Karya Seni Maestro Ogoh-ogoh Tahun 2019 yang ditunggu-tunggu Oleh Warga Bali

Marmar Herayukti sebutan di akun IGnya dengan karyanya bersama st, Gemeh Indah “Sang Maung Pati” merupakan ogoh-ogoh berkepala singa sedang bermeditasi.

Banyak yang menunggu karya seninya sampai ada yang datang dari jauh-jauh kesini.


Gusman Sura
Inilah Beberapa Karya Seni Maestro Ogoh-ogoh Tahun 2019 yang ditunggu-tunggu Oleh Warga Bali

Gusman Surya dengan St, Sentana Luhur, Tampaksiring. Tahun ini menghasilkan karya dengan lakon Dewi Kali (Hilang Dewi Durga). Sebuah karya yang dipersembahan untuk alam semesta.

Ketiga maestro ogoh-ogoh ini karya-karyanya selalu menjadi inspirasi Banyak orang, dengan menggabungkan beberapa elemen baik menggunakan bahan alami dengan sentuhan teknologi dan semua itu tanpa menghilangkan pakem tradisi Budaya Bali itu sendiri.

Selain itu perbedaan karya seni ketiganya baik dari konsep maupun teknik yang berbeda, tidak menjadi hambatan untuk sharing dan bertukar pikiran antara ketiga maestro ini sehingga terciptalah sebuah karya terutama seni ogoh-ogoh yang sangat mengagumkan dan luar biasa.

Antusias masyarakat Bali dengan karya ketiga maestro ogoh-ogoh ini dalam menyambut hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941, Tahun 2019.  Semoga Budaya Bali tetap ajeg dan lestari.
Post a Comment