Sejarah - Payana Dewa
Notifikasi

Loading…

Sejarah
Baik, Buruk Hidup Ini adalah Salah Satu Dari Karma Perbuatan Kita

Baik, Buruk Hidup Ini adalah Salah Satu Dari Karma Perbuatan Kita

Bahagia dan sengsara kehidupan seorang manusia ditentukan oleh perbuatannya sendiri. Percayalah karma itu ada dia berjalan bersama waktu. Kita petik apa yang kita tanam. Tidak mungkin menanam jagung akan tumbuh padi. Pepatah Bali mengatakan bahwa jagung ditanam jagung dipetik, padi ditanam padi dituai. Jika tidak berbuat baik, mana mungkin akan mendapatkan kebaikan dari orang lain. Ada penyakit tentu ada penyebabnya, demikian pula penderitaan itu, pasti ada sebab musababnya. Tetapi kita harus…
Ini Tujuan Pelinggih Menjangan

Ini Tujuan Pelinggih Menjangan

Sering kita lihat Pelinggih Menjangan di Merajan Gede ( Sanggah Gede) apa sih tujuannya?  Payanadewa , Tujuan Pelinggih Menjangan. Menjangan merupakan simbul kemuliaan. Dalam Sejarah Hindu, Kemuliaan merupakan tahapan yang sudah melampaui kesucian untuk mencapai kesempurnaan. Melalui pengabdian kita memperoleh kesucian, dengan kesucian kita mendapatkan kemuliaan, dengan kemuliaan kita mendapatkan kehormatan, dengan kehormatan kita mendapatkan kebenaran, (Yayur Weda, XIX, 30). Menjangan Saluan…
Prinsip Nak Melu Keto, Agama Hindu Tidak Pernah Memiskinkan Umatnya ( Ida Pedanda Made Gunung)

Prinsip Nak Melu Keto, Agama Hindu Tidak Pernah Memiskinkan Umatnya ( Ida Pedanda Made Gunung)

Sugra Ratu Bhatara 🙏🏿  Ida Ratu Pedanda Made Gunung memang sudah Lebar (tidak ada/meninggal) namun spirit almarhum masih sangat melekat pada masyarakat Hindu terutama Hindu Bali.  Dharma Wecana Ida sangat masyarakat rindukan, dimana masyarakat Bali kangen dengan wejangan tentang spiritual, salah satu tentang beragama Hindu yang sarat dengan bisnis Banten dan mahalnya upakara/upacara keagamaan.  Hindu itu fleksibel, gengsi yang membuat segalanya serba wah... Simak tutur Ida dibawah ini!  Kalau…
Ini Arti dan Dasyatnya Mantra Om Namaḥ Śivāya

Ini Arti dan Dasyatnya Mantra Om Namaḥ Śivāya

Meskipun ada banyak mantra, tidak ada yang seperti mantra suci yang diucapkan oleh Śadāśiva Parameśvara. Veda dan Śāstra beserta dengan batang tubuh lainnya mereka muncul bersama dari mantra 6 suku kata ini (Oṁ Namaḥ Śivāya). Oleh karena itu tidak ada mantra lain yang setara dengannya. बहुत्वेपि हि मंत्राणां सर्वज्ञेन शिवेन यः । प्रणीतो विमलो मन्त्रो न तेन सदृशः क्वचित् ॥ ३० ॥ सांगानि वेदशास्त्राणि संस्थितानि षडक्षरे । न तेन सदृशस्तस्मान्मन्त्रो ऽप्यस्त्यपरः क्वचित् ॥ ३१ ॥ — Śiva Mahāpurāṇa: …
Mantra Pemujaan Rong Tiga di Merajan

Mantra Pemujaan Rong Tiga di Merajan

Selain sebagai tempat memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa, Rong Tiga/Sanggah Kemulan juga tempat untuk memuja dan menstanakan roh suci lelulur tentu melalalui proses upacara Ngunggahang Dewapitara. Untuk kita ketahuin bahwa yang bersthana pada sanggah kamulan adalah Sang Hyang Triatma sesuai dengan lontar dibawah ini. Lontar Usana Dewa, Lembar 4 berbunyi sebagai berikut: Ring kamulan ngaran Ida Sanghyang Atma, Ring kamulan tengen bapa ngaran Sang Paratma, Ring kamulan kiwa ibu ngaran Sanghyang Si…
Makna dan Filosofi Angkul-angkul. Zaman Sekarang Tak Lagi Ada Membandingkan Mana Kori Agung - Mana Angkul-angkul

Makna dan Filosofi Angkul-angkul. Zaman Sekarang Tak Lagi Ada Membandingkan Mana Kori Agung - Mana Angkul-angkul

Seiring perkembangan zaman dan dinamika sosial di Bali, kemutlakan ketentuan jenis dan bentuk pamesuan, sebagaimana masa lampau, makin mengalami pergeseran nilai. Pamesuan, dari kata kerja ‘pesu’ (bahasa Bali) berarti ‘keluar’. Dengan mendapatkan awalan ‘pa’ dan akhiran ‘an’, kata ini  menjadikan kata benda, pamesuan. Pamesuan yakni bangunan gerbang depan rumah pekarangan/tempat tinggal orang Bali adalah bangunan sarat makna. Bukan semata sebagai akses keluar – masuk, dari dan keluar rumah, a…
Dewasa Ayu Nganten, Hari Baik Pawiwahan Berdasarkan  Wuku, Sasih, dan Penanggal

Dewasa Ayu Nganten, Hari Baik Pawiwahan Berdasarkan Wuku, Sasih, dan Penanggal

Dewasa Ayu Nganten atau Hari baik Pawiwahan (Upacara Pernikahan Hindu Bali) dimana dalam melakukan ritual/Pawiwahan ini selalu menggunakan dewasa ayu (hari baik).  Pernikahan Hindu Bali selalu mempertimbangkan dan menggunakan pedoman Dewasa Ayu Nganten (Nikah Adat Bali) adalah Wuku, Sasih, Penganggal/Pangelong, Ingkel, jejepan, Triwara, Tika (kala temah dan kala kingkingan). Untuk pati paten, kala Tampak, kala Mertyu, Naga Naut, Sampar Wangke dan Geni Agung, masih diabaikan, sehubungan dengan…
Suasana Hati, 6 Pendekatan Seseorang Dalam Berelasi Kepada Tuhan

Suasana Hati, 6 Pendekatan Seseorang Dalam Berelasi Kepada Tuhan

Seorang anak dari sebuah keluarga Bule yang mengunjungi Pura Tirta Empul, Tampaksiring Gianyar, Bali untuk berlibur. Namun, setelah menuju ke area melukat anak ini justru Mencakupkan tangannya sejajar dengan kepalanya sambil berdoa/memohon kepada Ida Sesuhunan (Tuhan) yang beristana di Pura Tirta Empul, sungguh menakjubkan.  Dalam bhakti-yoga (jalan pengabdian), ada berbagai bhāva (suasana hati) pendekatan seseorang dalam berelasi kepada Tuhan yang disebut svarūpa-siddhi, yaitu:⁣ Vātsalya-bhā…
Banten Semakin Menjadi Ladang Bisnis, Bagi Sebagian Oknum! Yang Suka Bisnis Banten Coba Baca Ini!

Banten Semakin Menjadi Ladang Bisnis, Bagi Sebagian Oknum! Yang Suka Bisnis Banten Coba Baca Ini!

Teks Widhi Sastra Tapini menyuratkan : Tingkah sang anukangin, aywa pangucap agangsul, wuwus menak juga kawedar, budhi dharma juga ginegenta, mwang aywa ngwangin anglewihin salwiring upakaraning tetandingan, muwah aywa maperih dana tan yogya, mwang ane tan wenang gawe, ujaring uji tinuten. Yan tan anut linging aji, ngurangin mwang ngalewihin, dahat nemu papa sang anukangin, matemahan dadi tiryak, sira alaku-laku dada, sumusup ring rat sira. Sebarinnya sira andadi jatma, yata dadi kekelingking…
Makna Ngembak Geni, Sehari Sehabis Nyepi

Makna Ngembak Geni, Sehari Sehabis Nyepi

Rahajeng Rahina Ngembak Geni.  Sehari sesudah Hari Raya Nyepi merupakan Ngembak Geni, dimana dalam Bahasa Bali memiliki arti Ngembak yaitu, Bebas dan Geni adalah Api. Jadi, Ngembak Geni jika dirangkai bermakna bebas menyalakan api (dalam pengertian luas terbebas dan kembali beraktifitas seperti biasanya).  Ngembak Geni Merupakan salah satu tahapan pelaksanaan Hari Raya Nyepi yaitu sehari setelah Nyepi.  Pada hari Ngembak Geni Setiap Umat Hindu melakukan persembahyangan memohon kepada Ida Sang…
Bukan Untuk Pesta: Hanya Sehari! Lakukan Tujuan Nyepi yang Baik

Bukan Untuk Pesta: Hanya Sehari! Lakukan Tujuan Nyepi yang Baik

Menuju hari suci Nyepi banyak masyarakat Hindu di Bali mendatangi pasar, supermarket, mall untuk memenuhi kebutuhan mereka saat hari suci Nyepi. Sudah seperti Galungan atau Kuningan, dimana ada yang lebat (pesta). Mari lakukan dan laksanakan hari berata penyepian dengan baik.   Hari Raya Nyepi adalah hari pergantian tahun Saka (Isakawarsa) yang dirayakan setiap satu tahun sekali yang jatuh pada sehari sesudah tileming kesanga pada penanggal 1 sasih Kedasa. Nyepi memiliki filosofi dimana umat Hi…
Ini yang Terjadi! Jika Upacara Taur Kesanga Tidak Dilakukan!

Ini yang Terjadi! Jika Upacara Taur Kesanga Tidak Dilakukan!

Dalam lontar Sundarigama, dijelaskan jika umat Hindu tidak melakukan upacara tawur beserta prosesi lainnya akan bisa menimbulkan kehancuran dan kerusakan di alam semesta ini. Penyakit merajalela, manusia bertingkah laku aneh dan kejam akibat dirasuki roh-roh halus. Sehinggamenimbulkan huru-hara dimana-mana, tumbuh-tumbuhan meranggas dan mati, bencana alam dimana-mana serta pemerintah mengalami krisis. Karena itu, umat Hindu perlu membuat upacara untuk menghadapi sekaligus menetralisasi kekuatan…
Pura Melanting dan 5 Pura Tempat Memohon Rezeki di Bali

Pura Melanting dan 5 Pura Tempat Memohon Rezeki di Bali

Pura Melanting adalah salah satu pura Kahyangan Jagat di Bali, menempati posisi penting dalam deretan nama-nama pura yang ada di Bali yang terletak di kawasan Bali Utara, di Desa Banyupoh, Kec. Grokgak, Kab. Buleleng Pura ini merupakan pura yang bersifat fungsional karena sebagai tempat untuk memuja Ida Bhatari Melanting atau Dewi Melanting untuk memohon kemakmuran, kesuburan, keselamatan dan agar dilancarkan dalam usaha dagang. Biasanya orang yang kesini juga akan tangkil ke Pura Pulaki yang…
Ini Tujuan dan Prosesi Ngerupuk, 2021 Tanpa Ogoh-ogoh

Ini Tujuan dan Prosesi Ngerupuk, 2021 Tanpa Ogoh-ogoh

Upacara ngerupuk tahun ini dilasanakan pada tanggal 13 Maret 2021, merupakan upacara yang dilakukan untuk mengusir Buta Kala atau kejahatan yang dilakukan sore hari (sandhyakala) setelah dilakukan upacara mecaru di tingkat rumah) sehari sebelum upacara Nyepi. Seperti dijelaskan dalam Wikipedia, pengerupukan dilakukan dengan cara menyebar-nyebar nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya k…
Meluasin/Nunas Baos Ucapan Balian yang Perlu Juga di Saring-saring! Kenapa? Ini Penjelasannya...

Meluasin/Nunas Baos Ucapan Balian yang Perlu Juga di Saring-saring! Kenapa? Ini Penjelasannya...

Masyarakat Bali masih sangat percaya dengan adanya roh leluhur, jalan satu-satunya untuk berkomunikasi dengan roh leluhur adalah meluasan.  Meluasan, Nunas Baos, Nunas Beras atau Matuuan merupakan ritual pemecah masalah dan mencari solusi lewat Balian (Orang Pintar). Mengenai kata Nunas Baos mempunyai arti "Nunas yang artinya Meminta" dan "Boas artinya Ucapan" jadi, Nunas Baos bisa diartikan meminta atau memohon petunjuk secara gaib kepada para leluhur atau roh seseorang y…
Ini 5 Tujuan Melasti/Mekiis, Salah Satunya Mengayutkan Penderitaan Masyarakat

Ini 5 Tujuan Melasti/Mekiis, Salah Satunya Mengayutkan Penderitaan Masyarakat

Upacara Melasti dilakasanakan setiap 1 tahun sekali, yang merupakan rangkaian dari Hari raya Nyepi di Bali. Melasti dalam sumber Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala yang dirumuskan dalam bahasa Jawa Kuno menyebutkan ” Melasti ngarania ngiring prewatek dewata angayutaken laraning jagat, papa klesa, letuhing bhuwana”. Dari kutipan Lontar tersebut di atas, maka Melasti itu ada lima tujuannya yaitu: 1. Ngiring Prewatek Dewata  Ini artinya upacara melasti itu hendaknya didahului dengan …
Ini Tujuan Sulinggih Nyurya Sewana Setiap Pagi

Ini Tujuan Sulinggih Nyurya Sewana Setiap Pagi

Nyurya Sewana adalah upacara yang dilaksanakan oleh para sulinggih setiap pagi menjelang matahari terbit. Dengan Bhatara Surya sebagai kekuatan dalam menjaga kestabilan dan keseimbangan matahari dengan pancaran sinarNya agar selalu dapat menyinari dan menjaga semua yang ada di alam ini. Pemujaan Bhatara Siwa dalam manifesitasi Dewi Sawitri dengan Sawitri Mantram juga disebutkan sepenuhnya ditujukan untuk : Menjaga kebenaran alam semesta dan merawat kebaikan manusia.  Kebenaran, berupa prinsip…
Ingat ke Dapur Setelah Pulang Dari Bepergian, Agar Tidak di Ikuti Bhuta Kala, Ini Penjelasannya

Ingat ke Dapur Setelah Pulang Dari Bepergian, Agar Tidak di Ikuti Bhuta Kala, Ini Penjelasannya

Pada waktu saya kecil dan sampai sekarang Orang Tua selalu menyuruh saya untuk ke dapur setelah pulang dari bepergian, entah itu siang maupun malam. Dapur dalam bahasa Bali disebut  Paon atau Puwaregan ini, tak hanya menjadi tempat memasak. Namun, punya fungsi khusus menurut keyakinan Hindu. Seperti yang pembaca ketahui "untuk membuat olahan masakan adalah di dapur. Kata Paon sesungguhnya berasal dari istilah Pawon yang terdiri dari kata Pa dan Awuan yang artinya tempat abu.  Dengan demi…
Kepongoran: Hukuman Kawitan dan Leluhur. Salah Satunya Mengabaikan Warisan

Kepongoran: Hukuman Kawitan dan Leluhur. Salah Satunya Mengabaikan Warisan

di kutip dari Buku Taksu Kalau dipikir-pikir, orang Bali sebenarnya diikat oleh banyak hukum baik sekala maupun niskala. Hukum tersebut adalah, satu, hukum negara yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Dua, hukum karmapala yang merupakan landasan ajaran agama Hindu, hukum Tuhan yang tak terbantahkan, berisfat adil, rinci, menyangkut masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.  Tiga, hukum kawitan yang merupakan sebuah norma-norma yang diyakini berlaku dalam hubungan antara manu…
Inilah Alasannya Ada Merajan Dadia, Jangan Sampai Lupa!

Inilah Alasannya Ada Merajan Dadia, Jangan Sampai Lupa!

Dalam ajaran agama Hindu, pemujaan terhadap leluhur merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pratisentana (keturunan). Di dalam kitab Tri Dewa Bawa yang meliputi ibu (Mitri Dewa Bawa), peran seorang bapak dalam rumah tangga (Pitri Dewa Bawa), dan peran seorang guru dalam rumah tangga (Acarya Dewa Bawa) merupakan penjelmaan dewata. Dalam rangka pemujaan terhadap leluhur ini ada tahapannya. Hal itu tertuang dalam berbagai kitab, seperti Iti Prakerti, Siwa Gama, Putusan Bhagawan Manohari…