Budaya - Payana Dewa
Notifikasi

Loading…

Budaya
Cara Membuat Banten Untuk Hari Raya Nyepi

Cara Membuat Banten Untuk Hari Raya Nyepi

Sehari sebelum hari Raya Nyepi umat Hindu akan melakukan Upacara Tawur Agung Kesanga. Kegiatan ini dilakukan berjenjang dari tingkat provinsi akan dilaksanakan di Pura Penataran Agung Besakih, kemudian ditingkat kabupaten/kota, kecamatan, desan hingga rumah tangga. Upacara ini merupakan ritual agama yang tidak terpisahkan dari hari Raya Nyepi. Hari Raya Nyepi itu sendiri merupakan sebuah simbol penyucian dunia mikro (Buana Alit) atau diri sendiri baik dari pikiran dan perkataan juga perbuatan…
Pernah Mimpi Sembahyang? Ini beberapa Maknanya

Pernah Mimpi Sembahyang? Ini beberapa Maknanya

Pernah Mimpi Sembahyang? Ini beberapa Maknanya ilustrasi photo via arahmimpi.blogspot.com Mimpi merupakan Bunga tidur dimana setiap mimpi mempunyai maknanya sendiri dan merupakan sebuah pertanda bagi yang mempercayainya. Berikut ini merupakan ulasan dari Makna Mimpi Sembahyang; Arti mimpi sembahyang di Pura adalah baik di mana Anda akan menemui banyak kebaikan dari orang-orang di sekitar Anda. Hal ini tak mengherankan karena kegiatan sembahyang di pura juga adalah aktivitas yang baik dan …
Melaksanakan Hari Raya Nyepi Yang Sebenarnya

Melaksanakan Hari Raya Nyepi Yang Sebenarnya

Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka. Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Ra…
Mengenal Leluhur Maha Gotra Tirta Harum

Mengenal Leluhur Maha Gotra Tirta Harum

MENGENAL LELUHUR MAHA GOTRA TIRTA HARUM ilustrasi photo via banglikab.go.id/ Tiga figure sejarah yang menjadi legenda di Bali masing-masing Dhang Hyang Subali, Dhang Hyang Jaya Rembat dan Paduka Parameswara Sri Wijaya Rajasa adalah merupakan tokoh sejarah yang menjadi leluhur prati sentana Maha Gotra Tirta Harum. Dhang Hyang Subali dan Dhang Hyang Jaya Rembat dalam khasanah sejarah Bali adalah merupakan manggala dan bhagawanta Dalem Samprangan yang menjabat sebagai Adipati di Bali yang diber…
Ciri-ciri Orang Yang Benar-benar Kerauhan

Ciri-ciri Orang Yang Benar-benar Kerauhan

ilustrasi photo via bali.tribunnews.com Jika berbicara masalah tentang kerauhan, ini merupakan sebuah fenomena religi yang memang banyak kita saksikan ketika orang menggelar ritual keagamaan. Terutama pada konsep Dewa Yadnya atau odalan di pura. Ada anggapan masyarakat bahwa kalau orang ngodalin atau mekarya di pura, kalau tidak ada kerauhan, berarti Ida Bhatara tidak turun menyaksikan. Tapi ini kan tidak bisa dibuktikan. Mana tedunnya Bhatara kebenaran dan mana yang mengada-ada. Ketika kita me…
Arti dan Makna Simbol Swastika dalam Hindu

Arti dan Makna Simbol Swastika dalam Hindu

Swastika merupakan salah satu simbol yang paling disucikan dalam tradisi Hindu, merupakan contoh nyata tentang sebuah simbol religius yang memiliki latar belakang sejarah dan budaya yang kompleks sehingga hampir mustahil untuk dinyatakan sebagai kreasi atau milik sebuah bangsa atau kepercayaan tertentu. Makna simbol Swastika adalah Catur Dharma yaitu empat macam tugas yang patut kita Dharma baktikan baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk umum (selamat, bahagia dan sejahtra) yaitu: …
Makna Menggunakan Arak dan Berem Dalam Persembahan

Makna Menggunakan Arak dan Berem Dalam Persembahan

Dalam setiap persembahyangan umat Hindu, khususnya saat menghaturkan segehan tentunya menggunakan arak berem sebagai tetabuhan (petabuhan). Dimana makna dari Arak/Tuak Berem dalam persembahyangan, upacara yadnya dan tetandingan banten umat Hindu Bali adalah sebagai sarana pengastawa dengan simbol Ang Ah. Bagi umat Hindu Bali yang belum memiliki kewenangan “Nganteb” banten dengan “Pengastawa” sebagaimana layaknya seorang pemangku, bukan berarti tidak ada cara nganteb yang diperbolehkan. Bagi …
Warna, Jumlah dan Makna Dupa Dalam Bersembahyang, Hindu Bali

Warna, Jumlah dan Makna Dupa Dalam Bersembahyang, Hindu Bali

Dalam persembahyangan Umat Hindu khususnya di Pulau Bali menggunakan unsur api yang diwujudkan dengan Dupa. Dupa adalah sejenis harum-haruman yang dibakar sehingga berasap dan berbau harum. Dupa dengan nyala apinya merupakan lambang dari Dewa Agni, yang mana berfungsi sebagai berikut: Sebagai Pendeta pemimpin upacara Sebagai perantara menghubungkan pemuja dengan yang dipuja Sebagai pembasmi segala kotoran dan pengusir roh jahat. Sebagai saksi upacara. Penggunaan Api dalam tradisi agama…